Advertorial
Intisari-Online.com – Setiap kali diberitakan bahwa keluarga kerajaan Inggris menghadapi kesulitan keuangan untuk mempertahankan cara hidup mereka, maka kantong surat ratu Elizabeth II di istana Buckingham menggembung.
Isinya bukan cuma surat-surat dari Inggeris tapi juga dari penjuru dunia. Ada yang bernada mencela, ada yang menyarankan pelbagai cara penghematan dalam menjalankan rumahtangga kerajaan, tetapi banyak pula yang berisi postal ordero, bank drafts dan cek.
Pemberian-pemberian ini selalu dikembalikan dengan catatan bahwa meskipun ratu menghargai maksud mereka, tetapi menurut kebiasaan keluarga kerajaan tidak menerima hadiah-hadiah dari orang yang tidak mereka kenal secara pribadi.
Kalau tidak ada peraturan seperti ini, pasti ratu dan keluarga kerajaan akan kebanjiran produk-produk yang dikirimkan oleh usahawan-usahawan yang berharap bisa berkata kepada semua orang: "Ratu mempergunakan produk kami....'" Ratu tidak boleh dilibatkan dalam transaksi dagang.
Pernah sebuah perusahaan AS mengirimkan 100 hot dogs (sosis diselipkan ke celah roti lalu dibakar), lengkap dengan mosterdnya. Kiriman ini dialamatkan kepada ratu untuk "memperingati” kunjungan Raja George VI (ayah ratu) dan Ibusuri ke AS tahun 1939.
Pada saat itu raja George VI dan permaisurinya untuk pertama kali mencicipi hot dog.
Sesudah diloloskan dari lapangan terbang London, makanan itu dibawa ke Queen's Warehouse di bagian kota London yang disebut City untuk diperiksa oleh pabean.
Ternyata kalau ratu mau menerima kiriman itu, maka beliau mesti membayar bea masuk. Lalu soal hot dogs ini tidak terdengar lagi kabar beritanya.
Tetapi ratu pernah menerima sepanci penuh masakan dari jeroan dan bawang putih, mungkin karena tidak ada "bau iklan"-nya. Makanan itu dikirimkan dari Caen, Perancis, oleh seorang pengusaha restoran yang mendirikan Normandy Gastronomic Society.
Masakan itu dimasak dalam panci tertutup erat, dan dididihkan 8 jam dengan api kecil.
Pemberinya mendapat surat tanda terimakasih dari istana. "Masakan itu menyenangkan Paduka Yang Mulia Ratu dan Pangeran Philip, yang merasa terharu oleh tindakan persahabatan ini."
Tetapi tidak dikatakan apakah ratu dan pangeran mengicipi masakan itu. Hanya pada akhir surat kelezatan masakan itu dipuji.
Dipamerkan kalau pemberi datang
Tukar menukar hadiah antara sesama kepala negara kiranya sudah "dimainkan" sejak jaman ratu Sheba mengunjungi raja Solomon. Waktu itu ratu Sheba memberi Solomon "20 talents emas (satu talent kira-kira 36 kg), rempah-rempah banyak sekali dan batu-batu permata."
Ratu Inggeris menerima kalung intan dan hiasan dari emas berupa pohon kurma dari raja Faisal. Untuk raja Arab Saudi itu, ratu memberi Royal Victorian Chain (rantai dari emas) dan sebuah mangkok besar dari perak.
Baca juga: Kebun Binatang Mainan untuk Cucu Ratu Elizabeth
Ratu pernah menerima gelang intan seharga £ 60.000 dari Brazil, bros-bros senilai £ 25.000 sebuah dari Kanada dan Australia, mantel-mantel bulu mink dari Canada dan Amerika serta mantel-mantel bulu binatang kutub dari Rusia yang harganya tidak ternilai.
Ruangan-ruangan istana Windsor, istana Buckingham dan terutama rumah pribadi ratu di Sandringham, penuh dengan hadiah: hadiah-hadiah resmi dari pelbagai badan resmi di Inggeris, dari pemerintah dan kepala negara asing.
Ketika pulang dari tour di Australia, sebuah ruangan besar di Sandringham menjadi penuh dengan hadiah. Mulai dari mantel upacara orang Maori, kapak-kapak suci, ratusan gigi ikan hiu sampai sebutir telur penyu yang umurnya ratusan tahun.
Hadiah-hadiah lain yang pernah diterima ratu umpamanya saja peta lebar dari kulit kerang, kapal nelayan ukuran 5 meter dari Tristan da Cunha, model Empire State Building dilapis emas. Benda-benda yang sulit untuk dimanfaatkan.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Tidak Pernah Membawa Uang di dalam Tasnya Kecuali Pada Hari Minggu, Ini Alasannya
Tetapi semua benda ini didaftar, dibuatkan katalogusnya dan kalau pemberi berkunjung ke Inggeris, barang ini diambil dari tempat penyimpanannya untuk dipajang, sehingga pemberi merasa dihargai.
Tahun 50-an di gudang istana Windsor ada sebuah meja yang penuh dengan jam. Semuanya didaftar dengan teratur tetapi tidak pernah digunakan. Tetapi kemudian ratu berusaha agar bisa memanfaatkan pemberian sebanyak mungkin.
Tetapi hadiah-hadiah formil seperti "kunci-kunci" kota dan sekop-sekop emas yang digunakan oleh ratu dalam peletakan batu pertama selalu "dipinjamkan kembali" ke pemberinya. Kalau tidak, maka keluarga kerajaan Inggeris akan punya ribuan benda semacam itu.
Seringkali pemberian-pemberian yang bernilai sejarah ditaruh di museum. Tetapi tidak diketahui bagaimana nasib lembing beracun dan belasan cawat yang dikirimkan oleh seorang raja kanibal kepada ratu Victoria dengan harapan "dipakai sendiri". (FWF – Intisari Juli 1975)