Advertorial
Intisari-Online.com – Kerabat Kerajaan Inggris diguncang skandal lagi. Setelah Putri Anne mengumumkan pisah ranjang dari suaminya, seorang keponakan Ratu Elizabeth justru kumpul kebo, dihamili pacarnya, dan berkeras ingin melahirkan tanpa menikah.
Tulisan berikut ini dilansir dari Majalah Intisari edisi Desember 1989.
Marina Ogilvy (23), yang masih terhitung keponakan Ratu Elizabeth II, rupanya tidak terlalu merasa perlu memusingkan soal kehormatan kerabat Kerajaan Inggris.
Awal bulan Oktober yang lalu, dia mengumumkan dirinya hamil, tetapi menolak desakan keluarga (terutama ibunya) untuk melangsungkan kawin kilat. Dia menyatakan tekadnya untuk mengikuti arus revolusi seks, dan memilih status sebagai ibu yang tak menikah.
Marina adalah anak perempuan dari Sir Angus Ogilvy dan Putri Alexandra, saudara sepupu Ratu Elizabeth II. Ayah Putri Alexandra, Pangeran George atau Duke dari Kent, adalah adik Raja George VI, ayah Ratu Elizabeth.
Marina juga berkeras menolak desakan ibunya untuk menggugurkan kandungannya, dan menganggap reaksi orang tuanya sangat keterlaluan. "Tega benar mereka terhadap saya," begitu katanya.
Sementara itu, dalam suatu pernyataan yang dikeluarkan dari Istana St. James, Putri Alexandra dan Sir Angus menyangkal keras pemberitaan media massa seputar kejadian ini. Mereka sangat merisaukan keadaan putri mereka, dan menyangkal bahwa hubungan orang tua dengan anak telah patah arang.
Pernyataan itu menegaskan lebih lanjut, "Marina akan tetap selalu diterima pulang ke rumah (orang tuanya). Kedua orang tuanya sangat mencintainya 'dan prihatin akan masa sulit yang kini sedang dialaminya."
Namun, keluarga Ogilvy tidak menutup-nutupi bahwa mereka sangat mendesak putri mereka untuk tidak mendatangkan aib pada kerabat kerajaan. Menurut perkiraan, Marina saat ini sedang hamil muda, dan belum terlambat untuk melakukan pengguguran.
Minta tolong
Sebelum menyingkap awan gelap yang sedang melanda kerabat kerajaan itu, Marina 'mengetuk' Istana Buckingham dengan melayangkan surat kepada bibinya, Ratu Elizabeth.
Baca juga: Ulang Tahun ke-97 Tahun, Ini 5 Fakta Menarik Tentang Pangeran Philip, Suami Ratu Elizabeth II
Dia menjelaskan situasi yang dihadapinya dan minta dukungan moril, meskipun tak berani mengharap terlalu banyak.
Pihak Istana Buckingham tidak menjelaskan apakah Sri Ratu akan melibatkan diri secara langsung dalam pertentangan ibu-anak ini, meskipun dia sudah paham benar tentang duduk masalah sebenarnya dari surat Marina yang mencakup enam halaman.
Dalam surat itu Marina menguraikan tentang cintanya kepada paearnya, Paul Mowatt; keinginan mereka untuk menikah suatu saat kelak - setelah bayi Marina lahir; dan ancaman-ancaman orang tuanya.
Marina lebih lanjut mengatakan, "Sri Ratu selalu memperhatikan kesulitan orang lain, dan saya tahu beliau pasti akan mempertimbangkan permohonan saya." Tetapi pada dasarnya Sri Ratu pasti akan memihak ibunya. "Saya tahu, beliau menghubungi ibu saya."
Ratu Inggris, sebagai kepala Gereja Anglikan, tidak mungkin bisa mengizinkan hubungan tanpa nikah, maupun menyetujui tindakan pengguguran.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Ternyata Suka Main Bebek-bebekan di Kamar Mandi
Namun, "Sepupu Lilibet” sebagaimana Marina menyapa Ratu Elizabeth, dan anggota kerabat Kerajaan Inggris yang lain kini terseret dalam dilema pelik, dan tampaknya sangat terpukul dengan seluruh kejadian tersebut.
Jual cerita
Gelombang kejutan kalangan ningrat Inggris ini tidak hanya karena tekad Marina untuk melahirkan seorang anak haram tanpa nikah, tetapi lebih-lebih karena kesengajaannya menjual rahasia keluarga kepada Harian Today di London.
Tindakan itu memberi peluang kepada harian tersebut menyajikan berita sensasional yang sangat eksklusif selama dua hari. Sebagai imbalan, Marina dikabarkan menerima sejumlah uang tertentu.
Agaknya Marina saat ini butuh uang karena tidak mempunyai pekerjaan dan hidup bersama pacarnya. Kini orang tuanya menghentikan tunjangan hidup bulanannya yang berjumlah 280 ponsterling. Mereka juga tidak mau mengambilkan uang dari dana perwalian yang tersedia atas namanya.
Sebulan sebelumnya, Marina mengatakan kepada Harian Daily Mail di London, "Saya bisa memahami kecemasan orang tua saya terhadap diri saya, tetapi sungguh, mereka tak perlu khawatir."
Pasangan Marina Ogilvy dan Paul Mowatt bertemu sekitar dua tahun yang lalu, dalam suatu pesta jamuan makan yang diselenggarakan seorang kawan. Namun, mereka baru mulai hidup bersama sejak beberapa bulan terakhir.
Setelah kini hamil, Marina, juga atas nama Paul, menyatakan bahwa untuk saat sekarang ini mereka belum ada rencana untuk menikah.
"Kami merasa hal itu tidak mendesak. Kalau melihat berbagai kesulitan perkawinan orang-orang lain, setiap orang jadi berpikir dua-tiga kali sebelum mengambil keputusan. Kami hanya sekadar pasangan biasa yang bahagia, dalam suatu hubungan yang mantap."
Dia menambahkan, "Kami telah menjalin hubungan baik selama dua tahun. Kenapa orang-orang sekarang terkejut? Siapa yang masih ambil pusing tentang latar belakang keluarga zaman sekarang ini? Yang penting adalah kepribadian setiap orang."
Anti-jetset
Marina, yang menduduki urutan ke-24 sebagai pewaris tahta Inggris, selama ini terkenal sangat mandiri. Berbeda dengan suadara-saudara sepupunya, seperti Lady Helen Windsor, anak pamannya, Duke dari Kent - kakak Putri Alexandra, atau Viscount Linley dan Lady Sarah Armstrong Jones, anak-anak Putri Margareth; Marina tidak banyak tampil menonjolkan diri.
Dia tak pernah memanfaatkan keningratannya untuk mendapat pekerjaan, maupun berkecimpung dalam kehidupan jetset. Dia tak pernah menghadiri acara-acara kerajaan yang serba mentereng, seperti perkawinan, pembaptisan, maupun ulang tahun.
Di masa remaja dia membantu mengumpulkan dana untuk suatu perjalanan ke Amerika Tengah dengan bekerja di departemen pengaduan sebuah toko di daerah West End, London.
Dia berhasil terpilih untuk petualangan ltu dengan menyelesaikan tes yang tidak ringan, termasuk menyelam sedalam 17 m.
Tahun yang lalu Marina menyelesaikan kursus masak selama 12 bulan. Sebagai pemain piano yang cukup berbakat, dia diterima di Guildhall School of Music, sekolah musik terkemuka di London, tetapi dia menolak.
Sejak bulan November tahun lalu, dia anggota kerabat Kerajaan Inggris pertama yang kumpul kebo. Dia hidup bersama pacarnya, Paul (26), dan menumpang di rumah orang tua pemuda itu, di daerah Kingston, dekat London.
Baca juga: Pada PD II, Ternyata Ratu Elizabeth II Pernah Menjadi Anggota Militer dan Mekanik Truk
Paul berasal dari keluarga buruh. Dia menempuh pendidikan di sekolah negeri dan bekerja sebagai juru potret lepas.
Marina berhasil mengatur bahwa orang tuanya yang kolot tidak keberatan atas kepindahannya dari rumah mereka di Richmond dan tinggal bersama Paul. Mereka bahkan tetap menjalin hubungan lewat telepon.
Sir Angus dan Putri Alexandra masih mempunyai seorang anak lagi, James Ogilvy (25), seorang bankir dan penanam modal. Bangsawan muda ini tahun lalu menikah dengan Julia Rawlindon.
Sementara mungkin ada sekelumit kekecewaan bakal tidak ada upacara mentereng di Katedral Westminster, orang tua Marina dan kemungkinan besar juga Ratu Elizabeth II, sangat gusar bahwa Marina telah mendatangi kalangan 'pers kuning' dan menyingkapkan rahasia tentang kemarahan dan pandangan keluarga yang bisa dianggap tidak manusiawi.
"Saya juga sedih harus membeberkan kisah ini, tetapi coba Anda bayangkan betapa terpojoknya kami berdua, dan betapa kejam perlakuan keluarga saya," Marina menjelaskan.
Yah, sekali ini Putri Diana dan Duchess dari York (Fergie) agak tergeser ke latar belakang Marina Ogilvy yang kini menjadi 'bintang panggung'. (Laura Veltman)
Baca juga: 65 Tahun Berkuasa, Begini Anggunnya Ratu Elizabeth II Ketika Dinobatkan Menjadi Ratu Inggris