Intisari-Online.com – Biarpun sudah diadakan pembicaraan sebelum ratu berkunjung ke luar negeri, kasus seperti itu memang tidak bisa dihindari. Persiapan sebelum ratu atau pangeran bepergian memang panjang.
November 1986 yang lalu Pangeran Charles dan istrinya, Diana, mengadakan kunjungan sembilan hari ke negara-negara Teluk Parsi.
Walaupun kunjungannya cuma sembilan hari, tetapi persiapannya makan waktu setahun. Ini normal saja. Sama seperti persiapan kunjungan ratu Inggris dan Pangeran Philip ke RRC dan Hong Kong sebulan sebelumnya.
Apa saja yang dipersiapkan selama itu? Beberapa bulan sebelumnya, sekelompok petugas istana akan pergi ke tempat yang akan dikunjungi oleh ratu atau putra makota. Mereka akan memeriksa setiap langkah yang akan dilewati ratu/putra makota untuk alasan keamanan.
Mereka juga akan memeriksa apakah acara cukup baik susunannya. Apakah ratu atau pangeran/putri tak perlu makan buru-buru atau berganti pakaian buru-buru? Apakah ratu/pangeran/putri mempunyai cukup waktu untuk beristirahat?
Ratu juga perlu waktu untuk menangani surat-surat penting yang membutuhkan perhatiannya setiap hari. Surat-surat itu kebanyakan datang lewat teleks.
Negara penjamu diberi tahu bahwa ratu tidak makan makanan yang mengandung bawang putih, tiram, daging sapi, udang dan jeroan. Tapi ratu tidak menolak hidangan lain walaupun aneh.
Para petugas juga akan memeriksa kamar tidur dan WC. Siapa tahu ada kloset yang tak memadai.
Diana sedapat mungkin dicarikan tempat menginap yang ada kolam renangnya, supaya setiap bangun tidur ia bisa berenang seperti biasa.
Baca juga: Pada PD II, Ternyata Ratu Elizabeth II Pernah Menjadi Anggota Militer dan Mekanik Truk
Para ahli di deplu sejak jauh-jauh hari sudah memberikan garis besar dari semua pidato yang diperlukan. Semua itu akan didandani lagi oleh ratu/pangeran/putri dengan bantuan petugas istana.
Kartu menu buat jamuan balasan dipesan dari percetakan di Inggris dan diperiksa dengan saksama agar jangan ada nama yang salah ditulis.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR