Find Us On Social Media :

Beginilah Jurus Bertetangga Agar Nyaman dan Bisa Menyehatkan Jiwa

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 24 Mei 2017 | 06:00 WIB

Jurus bertetangga

Namun, benarkah nilai-nilai kehidupan bertangga di zaman ini telah memudar, bahkan mengalami pergesaran makna? Amat disayangka memang jika nilai kebersamaan dan kepedulian  dalam bertentetangga telah terdegradasi.

Nah, bagi Anda yang berprasangka demikian, tahan dulu. Jangan dulu berpikiran negatif.

Kehidupan bertetangga sebenarnya tidaklah mengalami pergeseran makna. Hanya saja terdapat perbedaan orientasi di tiap-tiap individu.

“Sekarang ini sudah banyak orang orientasinya bukan lagi di tempat di mana dia tinggal, tapi ada orientasi kelompok acuan yang berbeda-beda,” Jelas Lidya Triana, dosen di Jurusan Sosiologi FISIP UI.

Artinya pilihan untuk bisa beraktivitas dengan lingkungan terbuka di mana saja.

Termasuk di kantor, lingkungan keluarga besar, atau di tempat lainnya bersama komunitas-komunitas yang seseorang pilih.

(Baca juga: Puasa Ramadan 2017 Dipastikan Berbarengan, Bagaimana dengan Lebarannya?)

Bisa jadi kehidupan mereka di sana jauh lebih guyub dibandingkan dengan kehidupan bertentaggannya.

Makanya, jangan heran bila ada tetangga yang interaksinya amat minim di lingkungannya.

Celakanya, bila hal ini berlangsung bekerpanjangan tentu akan menimbulkan masalah. Bisa jadi, dampaknya sebenarnya telah terasa.

“Ketika ikatan-ikatan ketetanggan itu menjadi longgar, kontrol sosial kita terhadap lingkungan menjadi lemah,” jelas Lidya.

Nah, inilah yang kerap membuat hubungan dengan tetangga menjadi renggang. Tak hanya itu, ini pula yang membuat seseorang tak mengetahui hal-hal yang terjadi dilingkungannya. Misalnya, KDRT atau musibah yang sedang dialami tetangganya.