Intisari-Online.com – Ada seorang wanita tua miskin yang tinggal sendirian di rumahnya yang murah di pinggiran kota besar. Ia hidup dari pensiunan yang sedikit yang diberikan oleh pemerintah kepada orang-orang miskin yang menganggur.
Wanita itu baik dan perhatian kepada semua orang. Ia menyukai anak-anak. Mereka menikmati perhatian dan kata-kata manisnya. Ia mencerahkan mereka dengan kata-kata bijak dan gambar yang menarik. Ia dicintai oleh semua tetangganya. Tetangganya bersedia untuk membantu wanita itu secara finansial, tetapi wanita itu menolak semua tawaran mereka. Namun, para tetangganya itu rupanya sedang menunggu kesempatan untuk membantunya.
Pada awal bulan, wanita itu kembali ke rumah setelah mengambil uang pensiunan bulanannya. Tetapi, ia tidak bisa menemukan uang yang didapatnya ketika sampai di rumah. Ia beranggapan bahwa ia kehilangan uang itu di jalan. Wanita itu pun memasang pemberitahuan di papan dekat rumahnya yang menyatakan bahwa ia telah kehilangan 100 dolar di jalan dan siapapun yang menemukan uang itu dimohon untuk memberikan kepadanya. Ia kemudian pergi ke gereja dan kembali segera.
Ketika mencapai rumahnya, wanita itu terkejut menemukan beberapa bungkusan ada di rumahnya melalui jendela yang terbuka. Ia memeriksanya dan menemukan masing-masing berisi tepat 100 dolar dan catatan bahwa uang itu ditemukan di jalan. Jelas, ini adalah sumbangan sukarela dari tetangganya yang mencintainya, yang sedang menunggu kesempatan untuk membantunya. Wanita itu akhirnya membongkar papan pemberitahuannya, sambil berpikir, “Jika ini tetap di sini, akan banyak lagi yang tahu kalau uang saya hilang!” Namun, wanita itu menemukan uangnya yang hilang di rumahnya sendiri, rupanya ia lupa tempatnya menyimpan.
Demikianlah. Ketika kita menunjukkan kebaikan kepada orang lain, maka orang lain akan memberikan kebaikan kepada kita, terutama ketika kita membutuhkan. Tetapi, kita harus baik kepada semua orang tanpa mengharapkan apa-apa. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena Tuhan akan menaruh belas kasihan kepada mereka.