Find Us On Social Media :

Dilarang di Banyak Negara, Ganja Malah Menambah Daftar Manfaat Dahsyatnya Bagi Kesehatan

By Agus Surono, Rabu, 10 Mei 2017 | 19:15 WIB

Ganja Tidak Selalu Menenangkan

Intisari-Online.com – Sebuah penelitian baru menemukan bahwa mariyuana dapat membantu melindungi otak dari efek penuaan.

Penelitian di Jerman pada tikus yang dipublikasikan di jurnal Nature Medicine itu menemukan bahwa dosis tetrahydrocannabinol (THC) yang rendah dan teratur, bahan psikoaktif yang ditemukan dalam ganja, dapat membantu agar otak kita tidak melambat saat kita bertambah tua.

(Baca juga: Iwa K Ditangkap Bawa Ganja, 3 Artis Tenar Ini Justru Pakai Ganja untuk Kesehatan)

Untuk penelitian ini, peneliti dari Universitas Bonn dan Hebrew memberikan THC pada tikus setiap hari selama satu bulan, satu tahun, dan 18 bulan. Lalu mereka mempelajari efeknya.

Pertama kali para ilmuwan menguji tikus pada kemampuan mereka untuk mengenali benda-benda yang familiar dan memandu labirin air tanpa pengaruh THC. Hasilnya, tikus muda tak mengalami masalah, sementara tikus tua harus berjuang lebih terdahulu.

(Baca juga: Duh! Ada Ladang Ganja Senilai Rp16 Triliun dalam Sebuah Bunker Bawah Tanah)

Begitu mereka diberi THC, tikus yang lebih muda memiliki penurunan kinerja, namun tikus yang lebih tua menunjukkan perbaikan yang berlangsung selama berminggu-minggu sesudahnya.

Peneliti mengatakan bahwa THC pada tikus yang lebih tua dapat merangsang sistem endocannabinoid otak, sekelompok reseptor sistem otak dan saraf yang menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia.

Masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa hasil penelitian itu berdampak sama pada manusia. Namun The Guardian melaporkan bahwa para ilmuwan berencana untuk memulai uji coba klinis pada manusia akhir tahun 2017 ini.

"Jika kita bisa meremajakan otak – katakanlah lima sampai 10 tahun - tanpa memerlukan perawatan ekstra, itu sudah lebih dari yang bisa kita bayangkan," kata kolega penelitian Andras Bilkei-Gorzo.

Norbert E. Kaminski, PhD, direktur Institut Toksikologi Integratif di Michigan State University, mengatakan kepada Yahoo Beauty bahwa walaupun terlalu cepat untuk menarik kesimpulan dari penelitian ini, mungkin ada sesuatu untuk itu.

"Jika dosis rendah THC bisa mencegah penurunan fungsi kognitif pada lansia, ini bisa bermanfaat," kata Kaminski.

(Baca juga: Studi Terbaru Mengatakan Ganja Bisa Membantu Menyebuhkan Patah Tulang)

Kaminski juga mencatat bahwa banyak penyakit yang menurunkan fungsi kognitif, seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson, diperkirakan penyebabnya adalah peradangan kronis di otak. Cannabinoid seperti THC memiliki sifat anti-inflamasi, katanya, yang mungkin bermanfaat bagi beberapa pasien yang lebih tua yang menderita penyakit neurodegeneratif tertentu.

Gary Wenk, Ph.D, seorang profesor di Departemen Psikologi & Neuroscience dan Virologi Molekuler, Imunologi, dan Genetika Medis di Ohio State University and Medical Center yang merupakan anggota Komite Pertimbangan Marijuana untuk Gubernur, sependapat.

Kepada Yahoo Beauty Wenk mengatakan bahwa penelitian tersebut "menyajikan bukti yang jelas untuk manfaat kognitif dan neurologis penggunaan mariyuana dosis rendah di otak yang menua."

Wenk, yang juga telah mempelajari dampak cannabinoid dosis rendah, mengatakan bahwa THC bertindak dengan mengurangi peradangan otak. Konsekuensinya pada fungsi otak normal seiring bertambahnya usia. "Ini adalah efek yang sangat positif yang terlihat pada dosis rendah," katanya.

Seth Ammerman, MD, seorang profesor klinis di departemen pediatri Stanford University, divisi obat remaja, mengatakan kepada Yahoo Beauty bahwa THC mempengaruhi otak yang lebih muda secara berbeda karena dapat mengganggu jalur normal perkembangan otak.

Akan tetapi, begitu otak seseorang berkembang sepenuhnya, Ammerman mengatakan, "mungkin" saja bahwa THC dapat membantu menstabilkan unsur-unsur dalam sistem endocannabinoid sehingga efek penuaan pada otak menjadi terganggu.

Tentu saja, THC bertanggung jawab atas perasaan “melayang” orang akibat mengonsumsi ganja. Jadi dosis itu penting. Pakar kesehatan wanita Jennifer Wider, MD, mengatakan kepada Yahoo Beauty bahwa dia memberi beberapa catatan dalam hal ini.

"Sudah jamak bahwa THC memiliki efek samping - bahkan pada orang tua," katanya, sembari memberi contoh seperti kegelisahan, pola pikir paranoid, mengantuk, waktu yang dirasa lambat, dan pusing.

"Masih butuh penelitian lebih lanjut sebelum diterima menjadi pengobatan terapeutik."

Ammerman setuju, menggarisbawahi bahwa "masih banyak pertanyaan yang belum terjawab."