Intisari-Online.com - Apakah mengganja dengan mengisapnya layaknya rokok membuat malas? Penelitian kontroversial yang muncul di jurnal Biological Psychiatry menunjukkan bahwa mengonsumsi ganja menekan kemampuan otak untuk mensintesa dopamin, neurotransmitter yang biasanya dihubungkan dengan kenikmatan makan cokelat dan meningkatnya motivasi.
Peneliti dari tiga universitas di London meneliti otak mereka yang mengisap ganja layaknya rokok untuk level dopamin mereka. Sebab level dopamin yang abnormal ada hubungannya dengan gejala psikotik, khususnya Schizophrenia.
Menggunakan PET scan, penelitian ini melihat otak dari 19 subjek yang secara reguler mengonsumsi ganja layaknya rokok dari remaja serta memiliki perilaku yang dipengaruhi ganja seperti distorsi persepsi dan ide paranoid dalam kepalanya.
Hasil PET scan menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi ganja mengalami kemampuan mensintesa dopamin yang rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi sama sekali. Kurangnya dopamin bisa menjadi alasan kenapa mereka yang mengganja tidak gesit dan tidak termotivasi, dalam arti lain; malas.
Penelitian ini masih kontroversial dan belum menemukan hubungan langsung yang sangat jelas, hanya baru menemukan hubungan antara ganja dan kadar dopamin penggunanya. (Popular Science)