Find Us On Social Media :

Takut Istri, Kediktatoran Mussolini Sirna Seketika Jika Sudah Berhadapan dengan Istrinya Sendiri

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 06:30 WIB

Mussolini punya phobia terhadap kuman. Begitu mendengar orang bersin di dekatnya, ia jadi risau, menyuruh ruangan bersihkan dengan diinfektans, menutup mulut dan hidung dengan saputangan dan menyuruh orang yang batuk untuk keluar ruangan dengan isyarat lambaian tangan.

Ia sangat peka tentang beberapa hal. "Ia pernah cedera hebat dalam Perang Dunia I, pernah jatuh dengan kapal terbang dan sering berduel. Tapi kalau mesti disuntik, ia jadi senewen dan kaku sehingga jarum suntik patah begitu ditusukkan ke lengan atau tungkainya".

II Duce juga tidak bisa diam. Ia hanya bisa hidup di ruang yang hampir tidak ada perabotannya, agar bisa berjalan mondar-mandir tanpa langkahnya terhalang. Begitu melihat kursi, benda itu ia sepak ke samping.

Mussolini sangat mengagumi kekuatan dan ia benar-benar pengikut Hitler yang sejati. Hitler disejajarkannya dengan Napoleon yang menjadi pujaannya.

Baca juga: Kisah Ho 229, Pesawat 'Siluman' Adolf Hitler yang Melampaui Zamannya tapi Berakhir Tragis

Sejak lama sekali ia mempunyai perasaan bersahabat terhadap Perancis. Tapi ketika koran-koran Perancis menyerangnya, maka kalap. "Penghinaan semacam itu hanya bisa dihapus dengan tembakan meriam dan bom," katanya tahun 1939.

Menurut puteri II Duce, Benito Mussolini menjadi orang yang terkenal karena ia tidak betah berada dekat isterinya.

Politik memungkinkan ia pergi dari rumah dan terhindar dari pertengkaran-pertengkaran yang dilancarkan Rachele karena cemburu. Ia lebih suka digebuk polisi atau lawannya daripada menerima omelan pedas dari isterinya.... karena di rumah yang menjadi diktator adalah Ny. Mussolini. (AFP – Intisari Mei 1978)

Baca juga: Hitler Belajar dari Genghis Khan untuk Taklukkan Dunia, Bukti Orang Asia Sebenarnya Lebih Perkasa dari Eropa