Find Us On Social Media :

Boeing E-4B Doomsday 747, Pesawat Penentu Kiamat Dunia

By Ade Sulaeman, Rabu, 3 Mei 2017 | 16:30 WIB

Pesawat E-4B Doomsday

Intisari-Online.com - Para pengamat militer selalu menyatakan jika sampai terjadi perang nuklir sama saja telah terjadi kiamat di dunia.

Pasalnya akibat ledakan bom nuklir yang jumlahnya di seluruh dunia mencapai ribuan diyakini tidak ada mahluk hidup yang bisa bertahan.

(Baca juga: Mirip Gaya Cowboy, AS Ajak Korut Berunding Sambil Kirim Pesawat Pengebom Nuklir ke Korsel)

Salah satu negara yang memiliki senjata nuklir dalam jumlah besar adalah AS.

Jumlah hulu ledak nuklir yang dimiliki negara adidaya ini lebih dari 4000 buah.

Penentu terakhir untuk menggunakan senjata nuklir di AS adalah Presiden.

(Baca juga: Entah Sampai atau Tidak, AS Sudah Siapkan Cara Jitu Menghadapi Serangan Nuklir Korut)

Sebelum memutuskan untuk menggunakan bom nuklir langkah Presiden AS sudah disetujui oleh Menteri Pertahanan dan Kepala Staf militer AS.

Sebagai pusat komando, pengontrol nuklir bisa dilakukan di darat, laut, dan udara.

Khusus pusat komando kontrol nuklir di udara bertempat di pesawat Boeing E-4B 747 yang berjumlah empat unit.

Mengingat penentu peluncuran senjata nuklir ada di tangan presiden, setiap Presiden bepergian, salah satu pesawat E-4B 747 yang secara fisik bentuknya sama dengan pesawat Boeing 747 Air Force One selalu mengikuti.

Sebagai pesawat yang juga berfungsi sebagai kamuflase, fuselage E-4B 747 juga berlogo tulisan Air Force One.

Namun sebagai pesawat yang berfungsi sebagai komando tempur Presiden AS untuk memutuskan penggunaan senjata nuklir, E-4B 747 dibuat secara spesial dan sarat teknologi super canggih.

Untuk mengoperasikan sistem perang elektronik awak yang berada di dalam E-4B 747 berjumlah lebih dari 100 orang.

Semua personel berada di pos masing-masing dan selalu siaga untuk melaksanakan instruksi dari Presiden AS.

Jika Presiden AS berada dalam pesawat “penentu kiamat” itu, maka dipastikan sedang ada situasi genting.

Untuk kenyamanan Presiden AS dalam menjalankan tugasnya ruangan di dalam pesawat E-4B sudah dilengkapi kamar tidur, kamar mandi, ruang kerja Presiden, ruang brifing, dan lainnya.

Intinya dari pesawat yang merupakan pusat komando peperangan nuklir itu, Presiden bisa melakukan apa saja karena sudah tersedia perangkat mutakhir mulai dari yang manual hingga serba digital.

Namun jika Presiden AS sampai memutuskan untuk meluncurkan ribuan nuklir milik AS maka “kiamat dunia” pun tak bisa dicegah.