Find Us On Social Media :

Wujudnya Sederhana, Namun Rumah Tinggal Pembebas Budak Ini Menjadi Tempat Lahirnya Gagasan Gemilang

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 21 Agustus 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com – Tak seperti yang diduga, rumah Presiden Abraham Lincoln sangat sederhana.

Berikut penuturan Viva Dhamayanti yang berkunjung ke rumah yang kini menjelma menjadi Museum Rumah Tinggal Abraham Lincoln, seperti dituliskan di Majalah Intisari edisi Agustus 1997.

“Dengan tak kenal dendam terhadap siapa pun, dengan kemurahan hati kepada siapa pun; dengan keteguhan hati dalam kebenaran, yang sesuai dengan titah Allah, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang; menyembuhkan luka-luka bangsa ..."

Itulah cuplikan pidato pelantikan kedua Presiden Abraham Lincoln yang terpahat di Tugu Peringatan Lincoln di Washington. Saat itu Perang Saudara tengah berakhir.

Dalam daftar mantan presiden Amerika Serikat, mulai dari George Washington sampai George Bush, hanya sedikit yang namanya melegenda dan sering dibicarakan orang. Salah satunya Abraham 'Abe' Lincoln.

Baca juga: Konyol, Ternyata Ada Alasan Lucu Mengapa Abraham Lincoln Menumbuhkan Janggutnya

Membicarakan Lincoln tak bisa lepas dari perbudakan sebab saat ia memegang tampuk kepresidenan, Amerika Serikat nyaris terpecah menjadi dua, Utara dan Selatan. Gara-garanya adalah perbudakan, yang kemudian memicu Perang Saudara (American Civil War, 1861 - 1865).

Perang Saudara tersebut pecah sebulan setelah Abraham Lincoln dilantik sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat. Daerah Selatan sangat mendukung adanya perbudakan karena ketergantungan mereka terhadap budak, sementara Utara menolak perbudakan.

Ketika Perang Saudara berlangsung, Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan yang sangat terkenal.

Proklamasi itu menyatakan, semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai tanggal 1 Januari 1863.

Baca juga: Kejujuran dan Kesopanan Abraham Lincoln Ini Dijamin akan Menginspirasi Kita dalam Menjalani Kehidupan yang Lebih Bermakna

Sayang, pada tanggal 14 April 1856 ia didor oleh John Wilkes Booth, salah seorang pemain sandiwara yang terganggu jiwanya, ketika sedang menonton pertunjukan sandiwara.

Padahal ia baru setahun menjalani masa kepresidenan keduanya. Abe Lincoln pun meninggal beberapa hari setelah perang berakhir, pada usia 56 tahun.