Find Us On Social Media :

'Sayalah yang Mengantar Tokoh-tokoh Petinggi Nazi ke Tiang Penggantungan'

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 26 Juli 2018 | 21:30 WIB

Saya sering harus masuk sel sel narapidana yang pengap. Saya hampir setiap hari omong omong dengan mereka. Sepuluh di antaranya kuantarkan ke tiang penggantungan.

Orang-orang yang kuawasi itu, harus mempertanggungjawabkan kejahatan yang paling ngeri yang pernah dialami umat manusia.

Namun sebagai komandan penjara dari Neurenberg saya toh berpikir: Semua harus diadili menurut undang-undang kita.

Artinya: Seseorang dianggap tidak bersalah selama kejahatannya belum terbukti.

Dari koran-koran dan film-film berita, dunia mendapat kesan seakan-akan pemimpin2 Nazi itu orang-orang yang keras seperti baja dan selalu tabah.

Pengalaman saya lain. Dari detik pertama mereka masuk dalam penjara satu per satu.

Dr. Arthur Seyss Inquart, komisaris negara di Belanda dan wakil gubernur jendral Polandia, mukanya pucat. Sorot matanya yang ganas dulu sudah lenyap.

Hans Frank, pemimpin dari NSDAP dan gubernur jendral Polandia, datang dalam ambulans. Sejak ia gagal membunuh diri, tubuhnya sudah berantakan.

Walter Funk, bekas Presiden bank nasional Jerman menderita cedera organis yang disebabkan karena penyakit kelamin.

Berbeda dengan politikus-politikus lain yang sedang diadili, Jendral Keitel, Jodl dan Admiral Doenitz lebih menjaga gengsi biarpun pakaian seragamnya sudah kusut dan luntur.

Baca juga: Diharapkan Membantu Rusia Melawan Nazi, 20 Ribu Pasukan Polandia yang Ditawan Justru Dibantai Atas Perintah Stalin

Tanggal 20 Mei 1945 Hermann Goering masuk, marsekal Hitler yang sangat ditakuti. Ia yang paling memusingkan saya.