Find Us On Social Media :

Cerita Kriminal: Celaka 13 dan Kelihaian Si Juru Ketik

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 26 Januari 2017 | 19:01 WIB

Celaka 13 dan kelihaian si juru ketik

Begitu memasuki markar penyidikan, Kono segera merasakan kesibukan. Inspektur Takahashi menyambutnya serta memberi tahu bahwa mereka akan segera memulai interogasi babak kedua. Katanya, ada dua hal penting yang terungkap pada interorgasi babak pertama. Pertama: Usami bukanlah jenis orang yang dibenci di tempat keranya. Kedua: Ketigabelas prang rekannya mempunyai kesempatan yang sama untuk membubuhkan racun di minumannya.

Tak seorang pun di antara mereka itu ingat, kapan Usami menenggak koktail beracunnya.

"Siapa yang menyiapkan minuman?" tanya Kono.

Takahashi menjawab, "Karena penginapan kekurangan pelayan di akhir tahun yang sibuk ini, mereka melayani diri sendiri. Masing-masing datang membawa botol berisi minuman keras, yang diletakkan di sudut ruangan. orang yang ingin minum pergi ke pojok untuk meramu minumannya sendiri."

"Yang paling merisaukan saya ialah kepribadian Usami," Takahashi menambahkan. "Semua orang memujinya. Saya yakin mereka tidak berpura-pura suka. Mereka memang menyukainya. Jadi, apa motif pembunuhan ini?

Takahashi menarik kesimpulan bahwa perusahaan Sanei itu maju. "Soalnya, saya terkejut mendengar jumlah bonus yang mereka terima. Bonus pelayanan di Sanei sama dengan bonus saya," katanya.

Kebetulan Kono mengetahui sedikit latar belakang perusahaan itu karena tujuh tahun yang lalu ia pernah mengadakan pemeriksaan intern di kantor yang berada di kota F itu, yaitu ketika terjadi kasus korupsi.

Sanie termasuk jenis perusahaan yang kontradiktif. Bisnisnya berkembang dengan baik sekali, tetapi perusahaannya tidak stabil. Sanei membayar dividen yang jumlahnya besar dan masih memiliki dana cadangan yang sehat. Sayangnya, perusahaan itu seakan-akan digerogoti kanker, karena pemimpinnya maupun serikat buruhnya tidak kompak. Ada dua kelompok yang gontok-gontokan dengan sengit. dalam waktu lima tahun, dua kali presdir dan direktur pekaksana dipaksa keluar.

Di Jepang tidak banyak perusahaan yang penuh kemelut seperti Sanei. Penyebab utamanya sebetulnya sifat perusahaan itu sendiri. Sanei dibentuk 15 tahun yang laluoleh sepuluh perusahaan elektronik kecil, yang baru saja berkembang. Setiap perusahaan membwa eksekutif dan serikat buruhnya sendiri. Serikat buruh cenderung untuk pecah di perusahaan baruyangbelum memiliki tradisi kokoh. Tampaknya tidak ada harapan damai bagi dua kelompok yang bertikai di Sanei. Kelompok yang satu menuduh kelompok yang lain mapan. Lawannya balas menuduh kelompok yang lain radikal.

Namun, Sanei maju terus. Hal itu bisa terjadi berkat banyaknya ahli teknik andal yang ingin bekerja di Sanei. Biasnaya mereka bersikap independen dan tertarik bekerja di sana karena gaji yang besar.

Itulah yang diketahui oleh Kono.

Takahashi mengajak Kono ke ruang tempat interogasi akan diadakan. Interogasi babak kedua ini dimaksudkan untuk megnecek apakah ada ketidakcocokan dengan hasil interogasi sebelumnya yang diadakan sejak pukul 02.00 dan baru berakhir pukul 10.00.