Find Us On Social Media :

Dialah Geopatogen, ‘Hantu Penunggu’ dan si Biang Penyakit yang Dampaknya Setara dengan Radiasi Chernobyl

By Intisari Online, Senin, 9 Juli 2018 | 17:45 WIB

Selain antena, pendulum, atau ranting bercabang, masih ada beberapa medium lain untuk mendeteksi adanya aliran air bawah tanah, misalnya dengan pensil atau potongan bambu yang tumbuh di sekitar pusaran air.

"Dengan pensil justru lebih baik. Karena di dalam pensil terdapat unsur konduktor," jelas Jatno.

Kucing suka medan geopatogen

Medan geopatogen sebenarnya bisa dikenali awam cukup mudah. "Bila ada tanaman yang tumbuh condong tanpa ada alangan mengambil sinar matahari, atau tumbuh-tumbuhan yang pecah bercabang di bagian bawah tanpa direkayasa, biasanya di dekatnya ada medan geopatogen," kata dr. Jatno yang sehari-hari adalah staf laboratorium/UPF Emu Penyakit Jantung Fak. Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD dr. Soetomo Surabaya.

Selain itu ada juga tanaman yang senang hidup di sekitar medan ini, dan sebaliknya kendati sudah dirawat dengan optimal suatu tanaman terus mati.

(Baca juga: Di Amerika, Ayam Cemani Indonesia Dianggap sebagai Hewan Mistis)

"Sayangnya sejauh ini kami belum mendapatkan kepustakaan mengenai. masalah ini."

Dalam dunia binatang, kucing, lebah dan semut dikatakan suka pada medan elektromagnetik.

Mungkin itu sebabnya, kata dr. Jatno, kenapa anjing dan kucing tak pernah akur: kucing suka medan elektromagnetik, anjing tidak.

Kecuali aliran benda cair di dalam tanah (pada umumnya air), ada beberapa sumber medan geopatogen yang sebagian besar berupa gelombang elektromagnetik: kisi-kisi bumi, retakan geologis dan mineralogis serta timbunan mineral tertentu, kabel penyalur tegangan tinggi, radiasi layar komputer, dan Iain-lain yang bukan berupa gelombang elektromagnetik, misalnya radiasi radon (Rn).

"Yang tidak kalah penting adalah hampir semua peralatan modern menggunakan listrik, di mana listrik sendiri memancarkan gelombang elektromagnetik. Kabel penghantarnya akan membawa serta gelombang elektromagnetik yang ada di sepanjang aliran," jelas dr. Jatno.

Dan serentet sumber medan geopatogen itu, kata dr. Jatno, yang banyak mengganggu kesehatan adalah aliran air di bawah tanah dan listrik.