Advertorial
Intisari-Online.com– Pada 2017, seorang ayahbernamaZhang Liyong putus asa karena anaknya tak bisa disembuhkan dari penyakit kelainan darah yang serius.
Dia kemudian menggali kuburan untuk anaknya yang kritis itu dan membawanya ke sana setiap hari.
Sang ayah berharap anaknya yang bernama Zhang Xinlei itu bisa membiasakannya saat kapan waktunya tiba.
Zhang Liyong, seorang petani dari provinsi Sichuan di China, menghabiskan semua tabungannya untuk perawatan bagi putrinya yang berusia dua tahun, yang lahir dengan kelainan darah yang serius.
Baca juga:Skandal Seks Sepanjang Sejarah: Benarkah Ini Jalan Menuju Ketenaran?
Namun, berbagai upaya yang dilakukan dokter tidak membawa perubahan dan anak balita itu diperkirakan tidak akan memiliki umur yang panjang.
Sejak saat itu, Liyong membawa Xinlei untuk bermain dan beristirahat di kuburan agar dia 'terbiasa dengan ruang pemakamannya di masa depan'.
Baca juga:Inilah Cara Terampuh Mencegah Talasemia, Penyakit Keturunan Mematikan yang Tak Bisa Disembuhkan
Zhang Xinlei didiagnosis menderita Thalassemia kongenital saat berusia dua bulan. Orangtuanya telah berjuang untuk merawatnya dan telah menghabiskan £ 16.114 (sekitar Rp275 juta) untuk perawatan medis.
Liyong, yang bekerja di sebuah pabrik dengan istrinya Deng Min, dengan gaji hanya £ 287 (sekitar Rp4,9 juta) sebulan tidak mampu membayar tagihan medis yang meningkat.
“Kami meminjam uang dari banyak orang, tapi mereka tidak mau lagi meminjami uang lebih banyak,” kata Liyong.
Setelah dokter mengatakan kepada mereka bahwa darah mereka tidak sesuai dengan darah Xinlei, mereka memutuskan untuk memiliki anak kedua - bulan depan.
Namun, tetap menjadi masalah dalam hal biaya karena biaya transplantasi semacam itu terlalu mahal bagi mereka.
Jadi, Liyong memutuskan untuk menggali kuburan di peternakan mereka untuk persiapan menguburkan gadis kecilnya.
Perilaku pasrah itu telah menyentuh anggota masyarakat di seluruh negeri.
Liyong menambahkan, “Saya hanya bisa melakukan ini, membawanya bermain di tempat ini. Di sinilah dia akan beristirahat dengan tenang. Yang bisa saya lakukan adalah menemaninya setiap hari.”
Liyong berharap Zhang akan merasa nyaman dengan kuburan dan tidak akan takut saat saatnya tiba.
Menurut laporan, sedang ada penggalangan dana untuk membantu pengobatan Xinlei, namun hanya waktu yang akan memberi tahu apakah jumlahnya cukup untuk operasi yang dia butuhkan.
Kabar terakhir menyebutkan dana yang terkumpul sudah lebih dari Rp210 juta. Namun, tidak ada kabar selanjutnya apakah dana tersebut digunakan apa tidak. (Agus Surono)