Intisari-Online.com - Tak sedikit dari karyawan yang memasukan resign dalam daftar resolusi karier pada 2017. Ada berbagai macam alasan yang melatarbelakangi mereka untuk resign. Mulai dari, karier yang stagnasi, atasan yang menekan, rekan kerja yang penjilat, hingga suasana kerja yang membosankan. Sebelum memutuskan resign, cobalah cari tahu hal apa yang paling mendorong keputusan itu. Berikut ini adalah lima tanda harus resign pada 2017:
(Baca juga: Karyawan Diberi Terlalu Banyak Pekerjaan, Satu dari Delapan Alasan Karyawan Teladan ‘Resign’)
1. Mengganggu kehidupan
Pekerjaan yang Anda jalani sering mengganggu kehidupan pribadi. Misalnya, Anda harus menyelesaikan beberapa tugas di rumah atau di akhir pekan. Hal ini semakin lama akan menggangu kesehatan mental. Oleh sebba itu, Anda perlu mempertimbangkan kembali untuk bekerja di tempat itu.
2. Selalu cemas
Jika Anda selalu merasa cemas, seperti datang ke kantor atau mengerjakan pekerjaan. Artinya, Anda tidak bahagia dengan pekerjaan Anda. Maka, Anda harus menemukan cara untuk mengatasi atau menemukan situasi baru dengan cepat karena hal itu berisiko terhadap kesejahteraan Anda.
(Baca juga: Survei: 66 Persen Karyawan Indonesia akan Resign dalam 2 Tahun ke Depan)
3. Bosan
Selama bekerja, Anda selalu merasa bosan, baik pada pekerjaan yang dijalani maupun pada tempat kerja. Anda justru merasa begitu bahagia setiap kali libur atau cuti, namun merasa lemas setiap akan kembali bekerja. Mungkin, saatnya untuk mulai menjelajah tempat lain. “Mungkin sudah saatnya untuk mencari tantangan baru. Anda perlu ruang lingkup yang lebih besar dari tanggung jawab yang biasa dipegang,” ucapa Cheryl E. Palmer, M.Ed., CECC, CPRW, pakar karier.
4. Perlakuan tidak adil
Mendapat perlakukan berbeda, seperti beban kerja yang lebih berat atau sering dinomorduakan dari rekan kerja lain memang menyakitkan. Jika hal itu terjadi, maka solusi yang tepat adalah resign.
(Baca juga: Gaji Masih Menjadi Alasan Utama Karyawan Memilih 'Resign')
5. Kultur kerja tidak sesuai kepribadian
Setiap perusahaan memiliki kebijakan maupun iklim yang berbeda. Akan tetapi, jika iklim kerja itu tidak sesuai dengan kepribadian kita, memang akan sulit untuk menyesuaikan dan menemukan tekanan. Bahkan, kesehatan jadi taruhannya.