Find Us On Social Media :

Kehidupan Narapidana No. 7: Si Penjahat Perang Nazi di Penjara

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 3 Juni 2018 | 03:00 WIB

Begitu bel berbunyi, ia membuka pintu gerbang besi abu-abu yang besar, mengambil Neue Deutschland, Die Welt, Die Frankfurter Allgemeine dan Tagesspiegel dari Berlin yang diberikan oleh petugas penjara bagian dinas luar.

Keempat surat kabar itu dibawanya ke lantai satu, ke kantor penjara, sambil melewati halaman depan penjara. Di situ, dua sekretaris penjara, seorang Polandia dan seorang lagi berkebangsaan Kongo dari Zaire, sedang menjalankan tugas.

Orang Polandia itu bisa bahasa Rusia dan Jerman selain bahasa ibunya. Sedangkan orang Kongo menguasai bahasa Inggris, Jerman dan Prancis. Dengan gunting, kedua orang itu membabat surat kabar. Segala hal yang ada hubungannya dengan Nazi dan Yahudi disensor. Bahkan masalah aktual dengan Israel masa kini juga tidak boleh terbaca sedikit pun oleh "Nomor 7".

Sekali seminggu "Nomor 7" juga boleh menulis surat kepada keluarganya. Kedua sekretaris itu juga harus menyensor surat itu. Mereka harus memperhatikan bahwa "Nomor 7" tidak sedikit pun menyinggung soal Nazi dan orang Yahudi, lebih jauh lagi ia tidak boleh menceritakan keadaan dalam penjara.

Pokoknya, tak ada sesuatu yang bisa membantu untuk dipakai dalam usaha melarikan diri. Kedua sekretaris itu juga harus memperhatikan bahwa ia tidak boleh menulis lebih dari dua ribu kata.

Baca juga: Simon Wiesenthal Si Pemburu Pasukan SS: Tiada Maaf Bagi Nazi

Seperti cara menyampaikan sarapan, surat kabar akhirnya sampai ke tangan "kepala jaga" di sel nomor 17. "Narapidana Nomor 7" sudah siap duduk di selnya, sebelum surat kabar itu tiba.

Begitu ia terima keempat surat kabar tersebut, ia "melahap" semuanya, mulai dari halaman pertama sampai berita gunjingan yang terakhir. Ia lebih mengenal surat kabar itu daripada pemimpin redaksi atau penerbitnya.

Pada saat itu pula, masuklah tiga orang penjaga baru yang mendapat giliran jaga selanjutnya. Ketiga penjara itu adalah orang preman yang berpakaian seragam petugas berwarna kelabu dengan kemeja kelabu dan dasi hitam.

"Nomor 7" hanya boleh dijaga oleh orang Rusia, Amerika, Inggris dan Prancis. Tidak boleh misalnya ketiga yang bertugas berasal dari Amerika semua. Ketiga penjaganya harus terdiri atas tiga orang yang berlainan kebangsaan.

Mereka juga harus mengerti bahasa Jerman dengan baik, sehingga mereka mampu berkomunikasi dengan "Nomor 7".

Kalau di antara ketiga penjaganya tidak ada yang berkebangsaan Rusia, ia diperkenankan berbuat sesuka hatinya. Tapi kalau ada orang Rusianya, ia harus sudah mengakhiri acara baca korannya tepat pukul 10.30 dan harus berjalan-jalan.