Find Us On Social Media :

5 Jenis Makanan Mewah Ini Dulu Justru Dikonsumsi Para Gelandangan, Termasuk Sushi!

By Aulia Dian Permata, Senin, 28 Mei 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com - Apa yang Anda pikirkan saat melihat menu olahan lobster, kerang, foie gras, polenta dan sushi?

Tentu Anda pasti melihat daftar harganya lebih dulu.

Makanan di atas memang terkenal mewah dan biasanya dijual dengan harga yang cukup mahal.

Tak semua golongan saat ini mampu membeli lobster dan sushi karena harganya yang tidak terjangkau.

Namun tahukah Anda bahwa dulu lima jenis makanan mewah ini malah hanya dimakan oleh orang-orang yang tidak punya cukup uang?

Baca Juga: Mengharukan, Ini Janji Pangeran William kepada Mendiang Putri Diana Jika Kelak Ia Jadi Raja Inggris

Baca Juga: Romantis! Ada 'Pesan Cinta' Khusus Bagi Pangeran Charles Pada Sepatu Pernikahan Lady Diana

Dilansir dari Cracked, inilah lima makanan yang dulu dikonsumsi kalangan bawah namun kini naik kelas jadi mewah.

1. Lobster

Saat ini, satu ekor lobster ukuran sedang bisa dibanderol hingga Rp100 ribu, sedangkan ukuran besar harganya bisa Rp250 ribu.

Lobster memang punya daging yang banyak dan rasanya cenderung manis gurih hingga banyak digemari orang.

Dulu, lobster dianggap sebagai serangga laut dan sampah belaka.

Nelayan zaman dulu bahkan tidak mau memakannya dan malah memberikan lobster untuk pelayan-pelayan mereka.

Orang-orang yang membencinya malah menghancurkan lobster tersebut dan mengubahnya jadi pupuk.

Baca Juga: Dua Anak Ini Menangis Saat Lihat Pelayan Restoran Itu Ternyata Ayahnya yang 'Hilang' Selama Tiga Tahun

Lobster juga dijadikan makanan bagi para tahanan karena dianggap sama rendahnya seperti daging tikus.

Suatu ketika saat jalur kereta api mulai dibuka, para orang kaya tertipu karena mereka membeli daging 'udang besar' dengan harga mahal, maka mereka mengira itu makanan mewah.

Namun rasanya yang enak dan manis sepertinya membuat lobster segera naik kelas dan turut dikonsumsi oleh bangsawan.

2. Tiram

Tiram punya bentuk yang buruk dan banyak orang zaman dulu yang jijik melihatnya, apalagi untuk mengonsumsinya.

Terlebih lagi sangat sulit untuk mengeluarkan tiram dari cangkangnya.

Oleh sebab itu, tiram hanya dimakan oleh orang yang benar-benar tak punya uang untuk membeli makanan lain.

Tahun 1980-an, tiram mulai diburu dan disajikan untuk para bangsawan.

Tiram sengaja dijual dengan mahal untuk mendapat keuntungan sebanyak mungkin, tapi para miliarder menyukainya dan tetap membelinya.

Baca Juga: Tak Disangka, Pangeran Charles Ternyata Juga Pernah Menjalin Hubungan dengan Saudara Kandung Putri Diana

3. Foie Gras

Foie Gras adalah hati angsa yang sangat gemuk dan berlemak hingga besarnya 10x ukuran hati angsa biasa.

Kadang angsa dipaksa makan (digelonggong) agar hatinya berlemak dan siap dimasak.

Ini merupakan tradisi pada zaman Mesir Kuno, tapi sempat berhenti dan mulai ditinggalkan.

Lalu orang-orang miskin mulai memerlukan asupan lemak sehingga membuat foie gras lagi.

Rezim kekaisaran Perancis kemudian membeli foie gras ini dan merasa bahwa ini sangat enak.

Selanjutnya hati angsa gendut ini menjadi makanan mewah.

Baca Juga: Kisah Istri Malas yang Justru akan Membuat para Suami Menangis

4. Polenta

Polenta sebenarnya adalah bubur yang terbuat dari jagung dan diolah dengan kasar.

Proses pembuatan polenta memakan waktu tiga jam dan harus diaduk terus-menerus.

Ini makanan yang tidak memiliki rasa apapun, tawar dan dimakan oleh para gelandangan karena mereka bisa mendapat sisa-sisa jagung di perkebunan.

Polenta naik kelas sejak disajikan di restoran mewah milik koki Mario Batali.

Polenta diolahnya dengan tambahan berbagai bumbu hingga menjadi bubur yang punya cita rasa tinggi dan dijual seharga Rp350 ribu seporsi.

Baca Juga: 'Putri Pemberontak', Inilah 11 Aturan Kerajaan yang Dilanggar Lady Diana

5. Sushi

Nasi lengket pada sushi dulu merupakan sisa nasi para pelayan yang difermentasi agar lebih awet.

Nasi hasil fermentasi itu menjadi lengket dan disajikan dengan ikan-ikan mentah yang tidak laku dijual.

Untuk menambah rasa, para nelayan menyajikannya dengan cuka, sekaligus menghilangkan rasa amis dari ikan mentah.

Setelah Perang Dunia II, sushi diadaptasi di Amerika Serikat dengan kata-kata 'eksotis'. 

Tak disangka, sushi menjadi primadona di Amerika Serikat dengan modifikasi baru yang lebih higienis dan berkelas.

Nasi fermentasi diganti menjadi ketan dan ikan mentah yang disajikan juga ikan segar pilihan terbaik.

Nah, ternyata begitu cerita aslinya!

Jadi sebelum menjadi makanan mewah seperti sekarang, lima makanan itu dulu 'dibuang-buang'.

Baca Juga: 4 Teori 'Konspirasi Gila' yang Berhembus dari Kerajaan Inggris, Termasuk Tentang Kematian Lady Diana