Find Us On Social Media :

Tak Kalah Mengerikan dari Kelompok Teroris, Berikut 6 Kelompok Militan dengan Teror Mengerikan

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 15 Mei 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com- Terorisme adalah kekerasan yang dapat dilakukan oleh siapa pun, terlepas apa ideologi atau agama yang dianutnya.

Pada kenyataannya, terdapat juga beberapa organisasi militan yang melakukan aksi teror yang tak kalah mengerikan dibanding kelompok teroris.

Baca Juga: Sering Terbangun Antara Pukul 3-5 Pagi Merupakan Tanda Anda Mengalami Kebangkitan Spiritual

Berikut di antaranya:

1. Ulster Defense Association (UDA)

Dilansir dari britannica.com, organisasi militan didirikan di Irlandia Utara pada tahun 1971 ini berusaha mengoordinasikan upaya kelompok-kelompok viagilante Protestan setempat dalam konflik sektarian di provinsi tersebut.

Baca Juga: Suku Lingon, 'Bule' Asli Indonesia dengan Mata Biru yang Keberadaannya Misterius

Awalnya berbasis di daerah Shankill Road Belfast , UDA bertanggung jawab atas pembunuhan politik Katolik Roma dan kaum republikan terkemuka.

UDA kemudian dilarang oleh pemerintah Inggris pada tahun 1992.

Pada bulan Oktober 1994, sebagai tanggapan terhadap "penghentian lengkap semua kegiatan militer," UDA kemudian bergabung dengan organisasi lainnya.

Uda meninggalkan kekerasan dan mengumumkan pelucutan senjata.

Baca Juga: Pria Ini Bocorkan 10 Alasan Kenapa Banyak Pria Bule Suka Wanita Indonesia

2. Real Irish Republican Army (RIRA)

Kelompok sempalan dari Tentara Republik Irlandia (IRA) ini kerapkali melakukan kekerasan.

Kekerasan yang paling terkenal mereka lakukan adalah bom Omagh pada 1998 yang menewaskan 29 orang dan melukai ratusan lainnya.

Baca Juga: Bom, Fanatisme, dan Berubah-ubahnya Wajah Terorisme Sepanjang Sejarah

Target mereka yang paling utama adalah militer Inggris dan polisi Irlandia Utara.

Mereka dianggap memiliki bahan peledak dan senjata yang cukup untuk melakukan serangkaian serangan teroris besar.

Aksi teror mereka berakhir sejak 2001 ketika pemimpin RIRA ditangkap.

3. Patriotic Europeans against the Islamisation of the West (Pegida)

Baca Juga: Bicaranya Setajam Pisau, Inilah 5 Zodiak yang Paling 'Blak-blakan' Kalau Berpendapat!

Pegida atau Patriotik Eropa melawan Islamisasi Barat adalah mereka yang menentang fundamentalisme Islam.

Pada 2016, sebuah pintu masjid di Dresden, Jerman, hancur oleh kekuatan ledakan.

Keluarga yang tinggal di dalam, imam masjid, istri dan dua putranya, tidak terluka tetapi menemukan enam botol berisi bahan bakar di luar pintu yang hangus dan menghitam.

Baca Juga: Saat Satu Kompi Pasukan Hizbullah Berhasil Menembus Garis Belakang Pertahanan Israel

Pegida, para ekstrimis kanan ini dicurigai berada di balik upaya pemboman itu.

4. Euskadi Ta Askatasuna (ETA)

Eta ini adalah gerakan separatis yang didirikan pada 1959 dengan ideologi Nasionalisme Basque Sosialisme revolusioner.

Baca Juga: Dari Seks di Kerumunan Mayat Hingga Kanibalisme, Inilah 7 Fakta Mengerikan Aghori

Mereka kemudian berevolusi dari kelompok yang mempromosikan budaya tradisional Basque kepada kelompok paramiliter yang terlibat dalam kampanye pengeboman, pembunuhan, dan penculikan yang kejam di Southern Basque Country.

ETA berada dibalik insiden kebakaran yang menewaskan sedikitnya 80 orang di Hotel Corona de Aragón, Spanyol.

5. Baader-Meinhof Group

Baca Juga: Pernikahan Puji Kuswati Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Tak Direstui Keluarga, Ini Alasannya

Dilansir dari eskify.com, Baader-Meinhof Group adalah kelompok komunis militan yang beroperasi di Jerman Barat.

Mereka didukung oleh lembaga-lembaga komunis di Jerman Timur dan dikenal karena melakukan tindak kekerasan.

Dalm kurun waktu selama tahun 1970-an dan 1980-an, mereka sangat ditakuti karena aksi penculikan, eksekusi, pemboman, dan perampokan.

Mereka ingin semua Jerman bersatu di bawah Marxisme.

Baca Juga: Ini 6 Cara Konyol Orang Amerika yang Justru Enggak Menghormati Bendera Mereka Sendiri

6. Sicilian Mafia atau Mafia Sisilia

Mafia yang sering disebut Cosa Nostra ini adalah sindikat kriminal di Sisilia, Italia.

Mereka pernah membunuh 329 orang dengan serangan bom kereta pada Desember 1984 yang dikenal sebagai Pembantaian Natal.

Baca Juga: Black Widow, Barisan Bom Bunuh Diri Janda Hitam yang Membalas Kesumat Suami Tercinta

Motif di balik serangan bom itu adalah untuk mengalihkan perhatian pasukan keamanan Italia dari menyelidiki Mafia Sisilia setelah kesaksian pemberontak Mafia Tommaso Buscetta kepada jaksa Antimafia Giovanni Falcone.

Dari berbagai organisasi atau kelompok miiltan yang menebar teror dan kekerasan di atas ini membuktikan bahwa terorisme tidak melulu berasal dari satu agama tertentu.

Bermacam ideologi sangat memungkinkan untuk melakukan aksi kekerasan untuk suatu tujuan tertentu.

Baca Juga: Canggih! Terinspirasi dari NASA, Perusahaan Ini Ciptakan Celana Dalam yang Bisa Digunakan Tanpa Perlu Dicuci