Find Us On Social Media :

Fakta Menarik Lobster: Dulu Hanya Dianggap Makanan Sampah yang Tak Berguna

By Adrie P. Saputra, Sabtu, 12 Mei 2018 | 08:45 WIB

Lobster

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda makan lobster di Zaman milenial ini?

Akui saja, lobster bukan makanan murah dan biasanya terdapat di restoran kelas atas.

Makanan makanan ini bisa menghabiskan uang hingga jutaan rupiah sekali makan.

Lobster memang identik dengan kemewahan.

Baca juga:

60 Juta Bibit Lobster Berhasil Diselundupkan ke Vietnam, Menteri Susi: Aparat Ikut Bermain

Namun lobster dulu tidak diperlakukan demikian.

Faktanya, ketika para pemukim Eropa pertama kali mendarat di pantai AS, lobster sangat melimpah sehingga orang menggunakan lobster untuk pakan babi mereka.

Pada tahun-tahun awal di daerah pemukiman Eropa, penduduk pesisir Timur Laut menemukan lobster tersapu di pantai dengan tumpukan setinggi dua kaki.

Lobster-lobster ini dianggap sampah atau 'serangga' yang sering disebut 'kecoa laut'.

Kembali pada tahun 1700-an, lobster Maine, atau Homarus Americanus, dilemparkan ke hewan ternak, cangkangnya digiling dan digunakan sebagai pupuk kandang.

Penduduk asli Amerika menggunakan lobster untuk memancing ikan.

Memang, sebelum tahun 1800-an, satu-satunya orang yang makan lobster adalah yang kurang beruntung: janda miskin, anak yatim piatu, pegawai kontrak, hingga narapidana.

Lobster yang tergeletak di sekitar halaman depan rumah itu seperti tanda kemiskinan yang memalukan dan degradasi moral.

Baca juga:

Filosofinya Keren, Ini Makna Angka 212 pada Dada dan Senjata Wiro Sableng yang Filmnya akan Segera Dirilis!

Namun karena perjalanan kereta api menyebar di akhir tahun 1800-an, kereta membuat menu lobster seolah-olah barang mewah bagi pelanggan pedalaman yang tidak pernah tahu makanan 'kecoa laut' yang dianggap sampah.

Penumpang menyukainya dan mengoceh tentang rasa meningkatkan popularitas lobster.

Sementara itu, pengunjung kelas atas mulai bepergian ke Maine di musim panas dan sangat senang mencoba makanan laut eksotis.

Pengemasan dengan pendingin es juga memungkinkan lobster untuk dikirim ke pedalaman.

Sejak saat itu restoran mulai menyajikan lobster.

Lobster pertama kali muncul di menu pada tahun 1850-an, menurut majalah Mother Jones.

Koki segera menemukan bahwa memasaknya langsung (daripada membunuhnya dan memasaknya kemudian) meningkatkan cita rasa dan dengan sisi mentega cair membuat makanan itu makin sempurna.

Permintaan semakin banyak dari tahun ke tahun dan penangkapan lobster berlebihan menyebabkan harga lobster mencapai puncaknya pada tahun 1920.

Baca juga:

Selain Air, Inilah Jenis Makanan yang Bantu Tubuh Tetap Terhidrasi

Hanya sedikit yang bisa membeli kemewahan lobster yang disajikan di piring porselen.

Namu pada tahun 1940-an, Anda bisa membeli lobster dalam kaleng, seperti tuna dan harganya murah, sangat janggal.

Konsep lobster kaleng ini ada pada zaman Perang Dunia II.

Selama Perang Dunia II, lobster dikirim dalam kaleng untuk memberi makan tentara di garis depan.

Bahkan saat itu, lobster lebih murah daripada kacang kalengan dan orang-orang memberikannya kepada hewan peliharaan mereka.

Namun pada tahun 1950-an, lobster telah mendapatkan kembali tempatnya di menu simbol status kemewahan.

Restoran mulai menyajikannya kembali sebagai makanan mewah.

Kira-kira berapa ya harga untuk menu makanan lobster saat ini?

Sebenarnya tergantung jenis lobster, lobster laut atau tawar dan tergantung ukurannya juga.

Beberapa menu restoran mungkin menjual harga lobster mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Lobster gajah dengan bumbu garlic Butter berat 1,1 kg misalnya, bisa di bandrol dengan harga Rp 350 ribu.

Baca juga:

(Foto) Inilah Kemasan Makanan Paling Konyol yang Pernah Ada!

Tertarik untuk mencicipinya? (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)