Advertorial
Intisari-Online.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuding ada pihak-pihak yang sengaja membiarkan lolosnya 60 juta bibit lobster ke Vietnam.
“Sekarang masalahnya, pengepul biasa berhenti bermain, aparatnya yang ikut bermain karena keuntunganya sangat besar,” ujarnya di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Rabu (18/10/2017).
Dalam kesempatan itu, Susi tidak menunjukan bukti-bukti adanya keterlibatan aparat dalam penyelundupan bibit lobster ke Vietnam.
Hanya saja, menteri asal Pangandaran, Jawa Barat itu menilai upaya menggagalkan penyelundupan bibit lobster lebih sulit bila aparat ikut bermain.
“Jadi dulu saya minta aparat menertibkan, sekarang justru ada oknum-oknum aparat yang malah berbisnis. Ini persoalan yang kita hadapi,” kata Susi.
Susi menduga, keterlibatan aparat dalam penyelundupan bibit lobster disebabkan faktor tingginya nilai jual lobster di pasar internasional.
Biasanya, bibit lobster diselundupkan ke luar negeri melalui jalur udara.
Caranya, bibit lobster dimasukan ke dalam botol-botol kecil dan disimpan di koper.
(Baca juga: Resmikan 4 Kapal Pengawas Baru, Menteri Susi: Tangkap Ikan Itu Hanya untuk Orang Indonesia)
Menurut Susi, nilai bibit lobster dalam satu koper ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Bila lobster itu dibesarkan, maka nilainya akan mencapai Rp15 miliar.
Dari data Kementerian dan Kelautan (KKP), sebanyak 3.730.779 ekor dan 33.708 kg penyelundupan lobster, kepiting, dan rajungan berhasil digagalkan dari 2016-Juli 2017.
Nilainya ditaksir mencapai Rp509,6 miliar.
(Yoga Sukmana)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Susi Tuding Aparat di Balik Lolosnya 60 Juta Bibit Lobster”.