Find Us On Social Media :

Sekutu Ramai-Ramai Menghancurkan Nazi Demi Memperebutkan Senjata Canggihnya, tapi Kemudian Malah Menggunakannya untuk Saling Berperang

By Agustinus Winardi, Sabtu, 16 Juni 2018 | 12:00 WIB

Komandan pasukan AS yang bertugas mengamankan kota Halle berusaha keras mencegah pasukan Rusia menguasai aset-aset teknologi penerbangan di Halle.

Tapi pasukan Rusia yang secara diam-diam membawa sejumlah ahli teknologi penerbangan berhasil menemukan beberapa ahli penerbangan Nazi di Halleseperti Heinson dan test pilot Flugkapitan Zise  dan kemudian membawanya ke Rusia.

Selain di kota Halle, Nazi juga memiliki infrastruktur pengembangan pesawat, khususnya terowongan angin untuk menguji pesawat di kawasan kota Munich.

Kawasan pengembanagn aviasi Nazi yang dinamai Munich Aviation Research Institute merupakan terowongan angin berteknologi dan berlokasi di Lembah Otz, Tyrol.

Proyek terowongan angin yang diberi nama sandi Building Project 101 itu infrastruktur dan perangkatnya sudah hampir selesai dibangun menjelang PD II berakhir.

Terowongan angin itu merupakan bangunan terbesar di dunia pada massa itu dan memeliki energi listrik tenaga air sebanyak 76 megawatts.

Militer AS sangat bernafsu membawa turbin terowongan angin itu ke AS menggunakan kapal laut tapi ditentang oleh Perancis.

Dari sisi nasionalisme meskipun Perancis merasa berutang budi kepada AS setelah dibebaskan dari cengkeraman penjajahan Nazi Jerman, tapi dari sisi untuk memajukan teknologi militer Perancis juga ingin mandiri.

Akhirnya setelah melalui perdebatan sengit dan juga kontroversi, Perancis berhasil memenangkan hak untuk membawa turbin terowongan angin raksasa Nazi ke negaranya.

Apalagi untuk mengangkut turbin itu Perancis cukup menyediakan kereta api dan proses pemindahan turbin Lembah Otz menjadi lebih lancar karena dibantu para teknisi Jerman.

Berkat terowongan angin mutakhir buatan Nazi program pengembangan teknologi pesawat tempur Perancis langsung mengalami kemajuan pesat hinggai.

Terowongan angin buatan Nazi itu bahkan masih dioperasikan Perancis hingga tahun 2000-an.

AS dan Inggris yang terus menjadi Sekutu dan sama-sama mengembangkan pesawat jet yang dikembangkan dari Me-262, Bell XP-59, program pesawat jet AS yang telah dikerjakan sejak tahun 1942.

Sedangkan Rusia berkat pengembangan Me-262, sukses menciptakan jet tempur MiG-15 yang sempat membuat kelabakan AS dalam Perang Korea.

Seiring perkembanagn teknologi militer untuk memenuhi kebutuhan persenjtaan di  medan perang, khususnya Perang Dingin,persenjataan yang dikembangkan dari teknologi Nazi pun bergerak pesat.

Tak hanya jet tempur tapi juga rudal balistik antarbenua yang dikembangkan  roket V-2 Nazi dan lainnya.

Sejumlah senjata rahasia Nazi yang kroversi seperti pesawat UFO, senjata laser, pengacau cuaca, dan lainnya konon masih mengilhami sejumlah negara untuk menciptakannya hingga saat ini. 

Yang jelas upaya mengembangkan persenjataan spektakuler Nazi itu hanya akan menjadi mesin-mesin perang yang mematikan jika tidak bisa digunakan secara bijaksana.

Nazi Jerman sendiri sudah menciptakan malapetaka kemanusiaan pada PD II.

Sejumlah pertempuran besar yang kemudian berlangsung seperti Perang Korea, Perang Vietnam, Perang Teluk, dan lainnya telah membuktikan bahwa hasil dari pengembangan yang pernah diciptakan Nazi benar-benar sangat mengerikan.

Jika persenjataan itu bisa digunakan secara bijaksana hasilnya memang berguna untuk memelihar perdamaian mengingat negara yang damai pun adalah negara yang harus siap berperang.

Tapi jika persenjataan itu hanya digunakan demi memperoleh kekuasaan dan kejayaan seperti yang dimpikan oleh Hitler, hasilnya adalah kebinasaan.