Advertorial

Pasukan Nazi Jerman yang Garang dan Sangar Itu Ternyata Sangat Gemar Minum Fanta

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Dikembangkan pada masa puncak kepemimpinan Hitler, Fanta memiliki popularitas tinggi. Mulai dari tukang masak di rumah hingga pejabat tertinggi partai Nazi sangat menyukainya.
Dikembangkan pada masa puncak kepemimpinan Hitler, Fanta memiliki popularitas tinggi. Mulai dari tukang masak di rumah hingga pejabat tertinggi partai Nazi sangat menyukainya.

Intisari-Online.com- Minuman bersoda yang dibuat dari keju dan serat apel ini menjadi kebanggan masyarakat Jerman.

Fanta diciptakan di Jerman saat Perang Dunia II oleh Coca-Cola (perusahaan Amerika) akibat kesulitan mengimpor Coca-Cola.

Dilansir dari Atlasobscura.com, sebelum perang, industri minuman Coca-Cola memiliki penjualan yang baik di Jerman.

Bahkan saat Hitler bergerak ke Austria, Coca-Cola sudah berada di Jerman selama hampir satu dekade.

Baca Juga:Takut Jatuh Cinta Setelah Gagal dalam Hubungan? Coba Lakukan 8 Hal Ini

Baca Juga:Jago 'Ngedit' Foto, Hasil Foto Editan Pria Asal Batam Ini Seperti Asli, Dijamin Bikin 'Ngakak'

Iklan fanta tahun 1950-an.
Kemudian Jerman terkena embargo ekonomi akibat keterlibatan Amerika dalam Perang Dunia II.

Hal itu mengakibatkan Coca-Cola Deutschland (Coca-Cola GmbH) tidak menerima pasokan Coca-Cola lagi.

Pada 1933, tepat ketika Hitler dan Partai Nazi berkuasa, Max Keith, kepala Coca-Cola GmbH membuat produk baru selama Perang Dunia II.

Dia bertekaduntuk tetap menjalankan roda industri, kesetiaannya kepada minuman ternyata melebihi kesetiaan terhadap perusahaan dan negerinya.

Eksekutif Coca-Cola meninjau iklan Fanta pada 1960an.
Keith mendesak timnya untuk menggunakan imajinasi dalam membuat produk dari bahan-bahan sisa.

Salah seorang diantaranya bernama Joe Knipp kemudian mencetuskan nama 'Fanta' dari kata bahasa Jerman 'Fantasie' yang berarti imajinasi.

Bahannya sangat tidak menggugah selera: serat dan tumbukan apel, air dadih, dan keju.

Belakangan, bekerja sama dengan ahli kimia, Keith menambahkan gula bit ke dalam resep Fanta.

Baca Juga:Tidak Banyak yang Tahu, Inilah 5 Kota Tertua di Indonesia, Adakah Kotamu?

Dikembangkan pada masa puncak kepemimpinan Hitler, Fanta memiliki popularitas tinggi.

Minuman itu segera menjadi titik kebanggaan nasionaldan dikonsumsi oleh masyarakat Jerman.

Mulai dari tukang masak di rumah hingga pejabat tertinggi partai Nazi sangat menyukainya.

Fanta juga dipesan untuk peringatan ke-10 partai dengan Sieg-Heil (hormat Nazi) massal untuk menghormati ulang tahun ke-50 sang diktator.

Menurut penulis For God, Country, and Coca-Cola, Mark Pendergast, Keith bukanlah penganut ideologi Nazi.

Keith hanyalah seorang korporat yang berharap jika Jerman memenangkan perang, dirinya dapat menjadi kepala Coca-Cola Internasional.

Baca Juga:Ingin Dapat Uang Dua Juta Remaja Asal Aceh Ini Pura-pura Diculik, Untungnya Polisi Lebih Pintar

Itu adalah alasannya tetap memproduksi minuman di Coca-Cola Deutschland, meski ternyata dia berada di pihak yang salah.

"Anda tidak dapat menjalankan bisnis dengan Nazi Jerman kecuali berkolaborasi dengan mereka," kata Pendergrast.

Meski berada di sisi yang salah dalam sejarah, Keith memang mendapatkan sebagian keinginannya.

Dia dipuji sebagai pahlawan oleh orang Amerika karena membuat perusahaan tetap berjalan di Jerman.

Baca Juga:(Foto) Operasi Plastik Tidak Seinstan yang Dibayangkan, Wanita Ini Menderita 3 Bulan Setelah Jalani Operasi

Artikel Terkait