Find Us On Social Media :

Mengenang Pertempuran di Meester Cornelis, Jawa pun Jatuh ke Tangan Inggris

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 11 Oktober 2024 | 16:25 WIB

Di Meester Cornelis, Belanda akhirnya mengakui kekalahan dan Hindia Belanda akhirnya jatuh ke tangan Inggris.

Kota sekurang-kurangnya mestinya dipertahankan oleh satuan kecil untuk memperlambat laju serangan musuh beberapa minggu lamanya. Namun, panglima Belanda membiarkan Kota, gudang-gudang perbekalan, alat-alat transpor, amunisi dan perumahan dengan sumber air jatuh ke tangan pihak penyerang tanpa perlawanan yang berarti.

Karena dapat maju dengan mudah, tentara Inggris mau tak mau bertambah semangat dan bertekad menghancurkan perkubuan Meester Cornelis secepat mungkin. Sistem pertahanan Belanda-Prancis sebenarnya kuat, seandainya semangat juang tentara mereka tinggi.

Akan tetapi sebagian tentara Belanda sama sekali tidak suka, bahwa Belanda dan Hindia Belanda menjadi bagian dari Kekaisaran Perancis di bawah Napoleon. Maka tidak sedikit tentara diam-diam membelot dan membocorkan kelemahan sistem perkubuan mereka kepada Inggris.

Perkubuan Meester dikepung di ujung utara (sekitar Jl. Pal Meriam). Selama beberapa malam, Inggris mengangkuti meriam-meriam mereka semakin dekat ke benteng-benteng musuh, walaupun ditembaki artileri Belanda.

Sebenarnya artileri Belanda lebih kuat, tetapi tentaranya kurang terlatih, sehingga Inggris berhasil melumpuhkan banyak meriam. Akan tetapi hampir dua minggu setelah mendarat, tentara Inggris sudah mulai merasa lelah karena terus bertempur, menggali perkubuan, mengangkuti meriam dan persiapan-persiapan lain di terik matahari.

Tambahan lagi, perwira Inggris tidak berhasil mengetahui kekuatan musuh dan sistem perkubuan Meester Cornelis dengan tepat.

Rupanya Daendels berhasil merahasiakannya, juga terhadap penduduk Belanda di Batavia. Tetapi lama-kelamaan ketahuan juga bahwa perkubuan selatan (Jl. Pal Meriam) dan Utara (sekitar Jl. Bukit Duri) adalah yang paling kuat.

Sebelah barat Sungai Ciliwung merupakan alangan yang sulit bagi pihak penyerang. Maka pilihan tinggal garis pertahanan timur yang terdapat pada selokan tersebut di atas.

Dua jenderal ditawan

Sir Samuel Auchmuty bermaksud menyerang secepat mungkin dari arah timur. Supaya tidak diketahui musuh, maka tentara Inggris tidak akan muncul di sebelah timur Meester.

Hari serangan ditetapkan: tanggal 26 Agustus. Pagi-pagi benar tanggal 26 Agustus 1811, satuan infanteri di bawah komando Kolonel Gillespie, berangkat diam-diam dari tempat mereka di Salemba menuju ke Selatan, kurang lebih di sebelah timur rel kereta api Senen-Jatinegara.

Keadaan daerah ini begitu sulit, sehingga satuan terdepan sudah di tempat, sedangkan yang sebagian besar lagi belum berkumpul karena tersesat.