Find Us On Social Media :

Mengapa Penulisan Sejarah Bersifat Multidimensional

By Afif Khoirul M, Selasa, 8 Oktober 2024 | 13:55 WIB

Ilustrasi - Sejarah memiliki hubungan dengan manusia.

Dengan memahami hal ini, kita dapat menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Sejarah juga mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai keberagaman. Peradaban manusia telah melahirkan beragam budaya, bahasa, agama, dan sistem kepercayaan.

Dengan memahami sejarah, kita dapat menghargai kekayaan dan keindahan keberagaman tersebut, serta membangun toleransi dan saling pengertian antar sesama manusia.

Simfoni yang Tak Pernah Usai

Penulisan sejarah multidimensional adalah sebuah perjalanan intelektual yang tak pernah usai. Ia adalah upaya terus-menerus untuk memahami dan memaknai masa lampau dengan segala kompleksitas dan dinamikanya.

Ia adalah simfoni yang terus dimainkan, dengan nada-nada baru yang ditambahkan seiring dengan perkembangan zaman dan perspektif.

Dalam simfoni sejarah ini, setiap kita adalah pemain sekaligus pendengar. Kita mewarisi warisan masa lampau, menafsirkannya dengan perspektif kita sendiri, dan mewariskannya kembali kepada generasi mendatang.

Dengan demikian, sejarah menjadi benang merah yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, serta menjadikan kita bagian dari kisah besar peradaban manusia.

Sumber:

Kartodirdjo, Sartono. (2014). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kuntowijoyo. (2008). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Notosusanto, Nugroho. (1975). Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ricklefs, M.C. (2008). A History of Modern Indonesia Since c. 1200. Stanford: Stanford University Press.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---