Find Us On Social Media :

Pasukan Khas, Kekhasannya Tak Hanya pada Baret Jingganya, Seleksinya Superberat

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 3 Oktober 2024 | 11:51 WIB

Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU tidak hanya baret jingganya yang istimewa. Ada tugas-tugas penting lain yang tak kalah istimewa.

Yang dominan sebenarnya perwira, karena dia harus mengamankan satu batalyon atau brigade. Kalau ini dipercayakan pada tamtama atau bintara, akan sangat riskan.

Setiap tim Dalpur beranggotakan 12-13 orang. Namun jumlah ini bisa saja diredusir. Kuantitas akan diganti dengan kualitas. Mereka juga harus mampu SERE (survival, evasion, resistance dan escape) dalam kondisi bagaimanapun juga.

Mereka juga harus sanggup bertahan di berbagai medan, bisa meloloskan diri dari daerah musuh, menyelinap-menghilang, dsb. Merekalah yang bertugas menyusup ke daerah musuh untuk membentuk tumpuan udara yang nantinya dijadikan basis mulai bergeraknya satuan tempur.

Caranya, dengan terjun bebas malam hari. Bisa pula melewati laut kalau tumpuannya di pantai. Namun, tidak tertutup kemungkinan melalui jalan darat, bila daerah yang akan dijadikan tumpuan terlalu sulit untuk diterjuni atau dilayari. Namun, sampai saat ini operasi melalui media udara dianggap paling efektif. Faktor kecepatan dan kerahasiaan jadi cirinya.

Karenanya, sebelum jadi pasukan Dalpur seorang personel harus lulus dan mempunyai kualifikasi terjun tempur. Misalnya terjun malam dengan membawa perlengkapan senjata, radio, bekal untuk 3 hari, dan perlengkapan untuk melindungi diri.

Beban bawaan itu tiap orang maksimal 18 kg. Mereka harus mampu terjun HALO (high altitude low opening) dan HAHO (high altitude high opening). Merekalah yang mempersiapkan drooping zone untuk pasukan berikutnya, memasang tanda-tanda khusus dan menyiapkan rencana-rencana operasi.

Lalu, menempatkan peralatan militer, station keeping equipment-zone marker (SKE-ZM) untuk mengatasi hambatan cuaca dan komunikasi dalam operasi. Tim ini pula yang berkewajiban membentuk satuan tempur dari pasukan yang diterjunkan kemudian untuk merebut suatu daerah untuk dijadikan pangkalan udara depan.

Dari medan operasi tim Dalpur akan memberi panduan kepada pesawat-pesawat TNI-AU yang beroperasi di daerah pertempuran. Di antaranya, memberikan bantuan navigasi, melaporkan data cuaca dan data intelijen lainnya.

Kemampuan-kemampuan lebih tadi membedakan mereka dari pasukan lintas udara (linud) lainnya, meskipun sama-sama memiliki kemampuan para (terjun militer) dan komando.

Jangan malah di-SAR

Setelah tim Dalpur berhasil membentuk tumpuan udara, termasuk di dalamnya pangkalan udara, tim Dalian diterjunkan. Tim ini beranggota-kan pasukan yang punya keahlian komunikasi dan elektronik.

Mereka bertugas memperbaiki pangkalan, mengatur lalu lintas udara dan perhubungan. Para anggota Paskhas sudah dibekali ilmu meteorologi, pengendalian lalu lintas udara, dan lain-lain.