Find Us On Social Media :

Sejarah Budaya Demokrasi di Indonesia pada Tahun 1959-1966: Periode Demokrasi Terpimpin

By Afif Khoirul M, Senin, 30 September 2024 | 17:30 WIB

Ilustrasi - Setelah dekrit presiden 5 juli 1959 ternyata indonesia memasuki masa demokrasi terpimpin.

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi peristiwa G30S/PKI yang mengguncang Indonesia. Peristiwa ini menjadi titik balik dalam perjalanan Demokrasi Terpimpin.

Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sebelumnya menjadi salah satu kekuatan politik utama, dituduh sebagai dalang di balik peristiwa tersebut.

Pembantaian massal terhadap anggota dan simpatisan PKI pun terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

Tragedi G30S/PKI menciptakan kekacauan politik dan keamanan di Indonesia. Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang memberikan mandat kepada Jenderal Soeharto untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Supersemar menjadi awal dari berakhirnya Demokrasi Terpimpin dan dimulainya era Orde Baru.

Demokrasi Terpimpin merupakan periode yang penuh paradoks dalam sejarah Indonesia.

Di satu sisi, Soekarno berhasil menciptakan stabilitas politik dan membawa Indonesia ke panggung dunia.

Namun di sisi lain, Demokrasi Terpimpin juga mencederai nilai-nilai demokrasi, membatasi kebebasan, dan menciptakan kultus individu.

Sumber:

Ricklefs, M. C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200–2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Kahin, G. McT. (1970). Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca, NY: Cornell University Press.

Feith, H. (1962). The Decline of Constitutional Democracy in Indonesia. Ithaca, NY: Cornell University Press.

Cribb, R. (1991). Gangsters and Revolutionaries: The Jakarta People's Militia and the Indonesian Revolution 1945-1949. Sydney: Allen & Unwin.

Legge, J. D. (1972). Sukarno: A Political Biography. London: Allen Lane.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---