Find Us On Social Media :

Memedi Sawah, Cara Manusia Jawa Mencintai Alam dan Kehidupan

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 26 September 2024 | 10:51 WIB

Memedi sawah sebagai salah satu ikon simbolik sistem pertanian tradisional, khususnya pada masyarakat Jawa, menghiasi lokasi 1st International Summit & Art Performances Memedi Sawah 2024.

Memedi sawah adalah ikon simbolik sistem pertanian tradisional masyarakat Jawa, diangkat sebagai tema 1st International Summit & Art Performances Memedi Sawah 2024 oleh PUI Javanologi UNS

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Rabu (25/9) kompleks Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret (UNS) tampak lain dari biasanya. Di depannya banyak terpasang memedi sawah dengan aneka pose dan ukuran.

Apakah ada hama atau wereng yang akan menyerang tempat itu–secara kita tahu, memedi sawah salah satu fungsinya adalah untuk mengusir serangga yang dianggap mengganggu itu? Ternyata tidak.

Lembaga yang berdiri pada 2011 itu sedang ada hajatan yang sudah memasuki hari kedua, dan temanya ternyata tidak jauh-jauh dari memedi dan sawah: "1st International Summit & Art Performances Memedi Sawah: A Golden Symbol of World Food Security".

Jika di depan banyak memedi sawah dengan segala ukuran, di Pendopo R. Ng. Yasadipura PUI Javanologi sudah ramai dengan kerumunan orang. Pagi menjelang siang itu sedang ada fashion show tata cara pernikahan Jawa oleh Gambir Melati dan pameran busana tradisional Surakarta oleh Mondro Boesono. Sementara di dalam gedung ada pameran tekstil oleh S1 Seni Tekstil UNS.

1st International Summit & Art Performance Memedi Sawah digelar pada Selasa-Rabu, 24-25 September 2024. Hari pertama diisi dengan seminar yang menghadirkan sembilan pembicara dari sembilan negara: Indonesia, Malaysia, Polandia, Belanda, Amerika Serikat, Madagaskar, Thailand, Singapura, dan Suriname.

"Sebenarnya ada 14 negara yang mendaftar, tapi mengingat waktu yang dibutuhkan pasti sangat panjang, maka kami pilih sembilan negara saja," ujar Prof Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D., Ketua Javanologi UNS, di sela-sela acara.

Pada hari kedua, selain fashion show, ada performance art yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Pertunjukan ini diawali dengan ruwatan Sekar Jagad, lalu berturut Guritan Memedi Sawah, Mbabar Simbok Pertiwi, Hanacaraka Session, Wayang Keong, dan Kothek Lesung Galadut.