Find Us On Social Media :

Ketika Buya Hamka Yakin Islam Yang Masuk Ke Indonesia Langsung Dari Arab

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 3 Juni 2024 | 13:01 WIB

Teori yang menganggap bahwa Islam masuk ke indonesia melalui para saudagar arab yang berasal dari daerah Makkah berdasarkan acuan dari berita Cina Dinasti Tang tang dikemukakan oleh Buya Hamka.

Landasan teori Buya Hamka yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia berasal dari Arab adalah Hikayat Raja-raja Pasai. Dalam Hikayat Raja-raja Pasai, disebutkan bahwa Syaikh Ismail datang dari Mekkah melalui Malabar menuju Pasai dan mengislamkan rajanya, Merah Silu, yang kemudian bergelar Malik al-Shalih.

Menurut Hamka, orang-orang Arab punya peran sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia lalu diikuti oleh orang dari bangsa Persia serta orang-orang dari bangsa Gujarat. Menurutnya, Gujarat adalah salah satu tempat singgah sementara Mekah dan Mesir merupakan pusat dari tempat pengambilan ajaran Islam tersebut.

Karena itulah dia menyimpulkan, Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7 atau kira-kira pada pertengahan hijriyah. Pandanga itu juga dikuatkan dengan argumen Hamka bahwa mazhab Syafii memiliki pengaruh besar di Indonesia serta Mekah.

Ada beberapa argumen yang biasanya dipakai untuk menguatkan Teori Mekkah ala Hamka.

T.W Arnold, salah satu pendukung Teori Arab, menyebut, banyak pedagang Arab yang mendominasi dalam perdagangan di daerah Coromandel hingga Malabar. Peristiwa dominasi pedagang Arab tersebut terjadi pada sekitar abad ke 7 hingga 8 masehi, di mana para pedagang Arab yang mendominasi wilayah Coromandel hingga Malabar pun akhirnya berpindah ke Indonesia dan turut menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Ada juga Crawfurd yang melibat bahwa Islam memiliki kaitan dalam perkembangan di Indonesia serta di Arab. Crawfurd menilai bahwa Islam di Indonesia memiliki persamaan pada mazhab dengan mazhab yang ada di Mekah serta Mesir yaitu mazhab Syafii. Pendapat Crawfurd mengenai mazhab tersebut sejalan dengan pendapat Buya Hamka pada teori Mekah.

Isi Teori Mekkah

Teori Mekah yang digagas oleh Buya Hamka ini mengatakan, proses masuknya agama Islam ke nusantara adalah langsung dari Mekah atau Arab. Teori Mekah ini juga menolak atau mengoreksi proses masuknya Islam ke Indonesia dari Gujarat.

Proses masuknya Islam ke Indonesia menurut teori Mekah adalah pada abad pertama di tahun Hijiriah atau tepatnya pada abad ke 7 M. Teori Mekah ini disampaikan oleh Buya Hamka melalui salah satu orasinya yang ia sampaikan pada dies natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri atau PTIN di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada orasinya tersebut, Buya Hamka menjelaskan bahwa ia menolak seluruh argumentasi dari para sarjana Barat yang mengemukakan, bahwa agama Islam datang ke Indonesia tidak langsung dari Arab, melainkan dari Gujarat atau Persia.

Bahkan, Buya Hamka turut menyertakan bukti yang ia pakai untuk menggagas teori Mekah ini. Bukti-bukti yang dipakai oleh Buya Hamka ia sumber lokal di Indonesia serta sumber-sumber dari Arab.

Menurut Buya Hamka, agama Islam datang ke Indonesia pertama kali karena motivasi awal kedatangan orang Arab di nusantara tidak dilandasi oleh nila ekonomi, tetapi adalah untuk menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Menurut pandangan Buya Hamka, jalur perdagangan antara Indonesia dan Arab ini telah berlangsung dan ada jauh sebelum Tarikh masehi.

Salah satu dasar teori Mekah ini adalah hadirnya perkampungan di Sumatera bagian barat yang saat itu di Timur Tengah Khalifah Umar bin Khatab ingin menyebarkan agama Islam. Kemudian, Khalifah Umar bin Khatab pun mengirimkan delegasinya ke China, tetapi delegasinya tersebut singgah terlebih dahulu di Indonesia karena melewati jalur laut. Lalu, para delegasi tersebut akhirnya mendirikan sebuah perkampungan yang ada di Sumatera bagian barat pada Dinasti Umayah.

Dasar teori yang kedua adalah mazhab sayfii yang dianut oleh kerajaan Samudera Pasai, yaitu mazhab yang sama yang digunakan di Arab dan kini banyak dianut pula pleh masyarakat muslim Indonesia. Kemudian dasar teori yang ketiga adalah gelar yang dipakai oleh raja di Samudera Pasai sama dengan gelar yang dipakai raja di Arab yaitu Al Malik dan gelar tersebut berasal dari Mesir.

Melalui teori Mekah ini, Buya Hamka sekaligus menolak dan menyanggah teori Gujarat yang mengatakan agama Islam masuk ke Indonesia melalui India, karena teori Gujarat tersebut memiliki banyak kelemahan.

Buya Hamka juga terang-terangan menaruh curiga dan prasangkan pada para penulis orientasli Barat yang cenderung memojokan Islam di Indonesia. Menurut Buya Hamka, penulis Barat telah melakukan berbagai macam upaya yang sistematik untuk dapat menghilangkan keyakinan dari negeri yang ada di Melayu mengenai hubungan kerohanian yang mesra antara masyarakat negeri Melayu serta tanah di Arab Saudi, sebagai sumber utama agama Islam di Indonesia untuk menimba ilmu agama Islam.

Jadi, teori yang menganggap bahwa Islam masuk ke indonesia melalui para saudagar arab yang berasal dari daerah Makkah berdasarkan acuan dari berita Cina Dinasti Tang tang dikemukakan oleh Buya Hamka.

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News