Whitlam, dan juga Australia, semakin dekat dengan kepercayaan Soeharto.
Pada kunjungan ini juga Whitlam berbisik kepada Soeharto dengan keinginannya agar Timor Portugis diintegrasikan atau diasosiasikan dengan Indonesia.
Meskipun harus dilakukan dengan cara yang dapat diterima oleh rakyat Australia.
Sebetulnya, Whitlam lebih memilih integrasi politik damai antara Timor Timur dan Indonesia setelah dekolonisasi.
Tidak ada keraguan bahwa Whitlam memandang kepentingan utama Australia adalah demi menjaga hubungan baik dengan Indonesia.
Kemudia ia mengatakannya dua kali dalam pertemuan dengan Seharto di Townsville pada tahun 1975.
Mengingat kecilnya kemungkinan bahwa akan ada 'proses dekolonisasi yang terukur dan disengaja di Portugis.
Timor Timur seperti dijelaskan dalam kebijakan resmi Australia, kepentingan nasional Australia akan selalu mengalahkan aspirasi sebagian masyarakat Timor Timur.
Para ahli strategi menuduh Whitlam mengedipkan mata pada Suharto selama pertemuan mereka.
Sebagai tanda meyakinkannya bahwa Australia akan menyetujui jika terjadi aneksasi paksa terhadap Timor Timur.
Baca Juga: Karir Militer Soeharto Berawal Dari Tentara Belanda Hingga Dilatih Pasukan Jepang
Catatan tertulis tidak mendukung hal ini. Namun jika hal ini terjadi, ada faktor-faktor yang berperan di baliknya.