Find Us On Social Media :

Lebih Dekat Dengan Penyelamat Benda Peninggalan Sejarah Kerajaan Aceh, Inilah Harun Keuchik Leumiek

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 1 Juni 2024 | 12:50 WIB

Inilah Harun Keuchik Leumiek, penyelamat benda peninggalan sejarah kerajaan Aceh.

Harun juga mengoleksi lebih dari 40 helai kain tenun Aceh yang rata-rata berusia 200-300 tahun--terbuat  dari sutera asli Aceh dengan motif aneka warna yang tersulam dari benang emas dan perak. Sedangkan koleksi senjata tajamnya mencapai 157 buah yang rata-rata juga berusia ratusan tahun.

”Bahkan 20 unit di antaranya sangat langka atau malah hampir tidak ada lagi di masyarakat di Aceh,” kata Harun menunjuk sederet pedang yang terbuat dari emas, suasa, dan perak.

Sementara koleksi perhiasannya mencapai lebih dari 100 jenis. Ada yang berupa kalung, simplah, (perhiasan di dada) gelang tangan dan gelang kaki, subang (anting-anting), sawek (gelang besar untuk lengan bawah), tusuk sanggul, berbagai model cincin, beberapa bentuk tali pinggang, boh ru (perhiasan yang digantung pada sudut sapu tangan) dan sejumlah azimat (perhiasan yang diyakini mengandung kesaktian), serta puluhan perhiasan lain.

Ada pula koleksi mata uang, baik mata uang kertas maupun koin.

Harun mengaku sudah menghabiskan uang pribadi yang tak ternilai guna menyelamatkan warisan sejarah itu. Kepada anak-anaknya dia berpesan agar tidak menjual benda-benda itu sekalipun dirinya telah tiada.

”Dengan menyelamatkan benda-benda sejarah, kita akan tahu sejauh mana keberhasilan peradaban indatu (nenek moyang, red.), sehingga menjadi iktibar (pedoman, Red.) bagi kita untuk membangun masa depan,” kata penerima Anugerah Budaya dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia tahun 2006 ini.

Artikel ini pernah tayang di Majalah Intisari, penulis: Said Kamaruzzaman, wartawan Serambi Indonesia

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News