Find Us On Social Media :

Lebih Dekat Dengan Penyelamat Benda Peninggalan Sejarah Kerajaan Aceh, Inilah Harun Keuchik Leumiek

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 1 Juni 2024 | 12:50 WIB

Inilah Harun Keuchik Leumiek, penyelamat benda peninggalan sejarah kerajaan Aceh.

Sang ayah memiliki sebuah toko yang diberi nama ”Toko Mas Keuchik Leumiek.” Di tempat itu Harun kecil setiap hari diasah kemampuan melebur emas dan membuat perhiasan, lalu menjualnya.

Ternyata tak hanya pengetahuan cara membuat perhiasan menurun pada Harun. Jiwa berniaga pun menurun kepadanya. Harun tanpa kesulitan membantu bisnis orangtua.

Sejak tahun 1960-an, usaha Harun bersama sang ayah terus berkembang. Mereka berhubungan dengan makin banyak warga. Selain menjual perhiasan emas, ada pula warga yang menawarkan benda-benda sejarah yang sebagian bernilai tinggi. Mulai saat itulah Harun menjadi kolektor sekaligus pedagang benda-benda budaya.

Dia membeli lalu menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi. Sejak tahun 1978, Keuchiek Leumiek melepas total seluruh roda bisnis dan menyerahkannya kepada Harun. Dalam empat tahun, usaha berkembang pesat.

Baca Juga: Direbutnya Malaka oleh Portugis Menyebabkan Aceh Berkembang Menjadi Pusat Perdagangan dan Pusat Penyebaran Islam

Harun mengaku bahwa nama besar sang ayah berkontribusi besar pada kesuksesan bisnisnya. Harun juga berinovasi. Setiap hari berbagai informasi dan harga emas di pasaran dunia diikutinya. Harga yang ditawarkannya pun mengacu pada harga emas harian di pasaran dunia.

Dia juga melakukan diversifikasi produk.

Kalau sebelumnya hanya berkutat pada emas berbentuk cincin, kalung, gelang, anting, Harun mulai membuat suvenir. Perhiasan emas dalam beberapa motif dia modifikasi menjadi khas dan spesifik Aceh. ”Bentuknya saya kombinasikan antara perhiasan lama dengan yang baru, sehingga lahir bentuk yang khas dan lebih estetis,” katanya.

Usaha sampingannya sebagai kolektor benda-benda masa lalu juga bergerak maju. Harun kian dikenal juga sebagai pedagang perhiasan warisan budaya. Tapi suatu saat Harun seperti mendapat bisikan yang mempertanyakan mengapa benda bernilai sejarah tersebut dijualnya kembali.

”Kalau sebelumnya perhiasan yang saya beli itu saya hancurkan kembali menjadi emas murni, maka sejak tahun 1960-an, saya mulai menyelamatkan barang-barang perhiasan yang bernilai sejarah,” kata Harun.

Selain memiliki nilai sejarah, perhiasan dan benda-benda seni yang kini disimpannya juga memiliki bentuk dengan nilai seni yang tinggi, baik kehalusan cara pembuatannya maupun motifnya yang spesifik dan unik.

Kehalusan cara pembuatannya, kata Harun, diakui banyak orang.