Find Us On Social Media :

WFN 2024 Sebagai Etalase Kekayaan Wastra Nusantara, Dimulai Dari Solo

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 30 Mei 2024 | 07:17 WIB

Wastra Nusantara Fashion (WNF) 2024 Solo menghadirkan 40an desainer lokal yang bersinergi untuk melestarikan kekayaan wastra Nusantara.

Menurut rilis yang beredar, setidaknya ada 22 desainer, 22 desainer muda, dan sembilan komunitas terlibat dalam acara tersebut. Untuk bintang tamu ada Dian Oerip, Brham dari Italia, dan Essy Masita, yang mana ketiganya sudah dikenal di kalangan nasional maupun internasional. Ada juga Pasar Festival dan pameran UMKM yang ikut meramaikan gelaran ini.

WNF 2024, menurut penuturan Heru, juga menjadi bagian dari HUT ke-44 Dekranas yang berakhir pada 18 Mei 2024. Lewat WNF, Heru ingin memberi warna tersendiri pada gelaran HUT Dekranas di Solo.

“Bahwa selain kegiatan nasional, ada juga kegiatan budaya dan pariwisata lokal yang digelar dengan meriah,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa WNF 2024 juga ditujukan untuk menumbuhkan semangat UMKM yang bergerak di bidang wastra Nusantara. Karena bagaimanapun juga, bagi Heru, wastra tak sekadar kain. Lebih dari itu, wastra adalah bagian dari proses kreatif, ada makna dan filosofi di dalamnya, juga ketekunan dari para pengrajinnya.

Motif kain yang dipamerkan di acara WNF 2024 sendiri adalah batik, tenun, ulos, songket, sasirangan, lurik, dan lain sebagainya. 

“Keunikan wastra Nusantara adalah proses pembuatannya yang tidak dibuat dengan mesin, melainkan secara manual dengan bahan-bahan alami,” begitu kalimat pembuka pada rilis resminya. “Wastra telah memberi peran kebudayaan, mulai dari proses kelahiran, kehidupan, dan kematian manusia. Wastra menyimpan nilai kemuliaan dalam kehidupan … Wastra, lebih dari kain.”

Meski begitu, Heru mengakui, gelaran pertama ini masih jauh dari kata sempurna, terutama dalam hal mengkurasi para desainer yang terlibat dalam WNF 2024. Baginya, yang terpenting adalah antusiasme para desainer muda itu. “Dalam waktu yang tidak lama, ada sekitar 60-an desainer yang mendaftar saat proses open call. Setelah kami seleksi, akhirnya kami memilih 44 desainer,” terang Heru.

Baru langkah awal

WNF 2024 berjalan dengan lancar dan sukses. Deretan kursi di depan panggung peragaan busana yang disediakan penyelenggara nyaris penuh oleh pengunjung. Itu belum yang berdiri agak ke belakang. Yang datang, dari orang tua hingga anak-anak. Tak hanya wanita, pria pun banyak jumlahnya.

Heru mensyukuri pencapain tersebut. Meski begitu, dia ingin lebih baik lagi. Masih ada mimpi ke depan yang ingin dicapai sebagai kelanjutan dari gelaran tersebut. Bagaimanapun juga, itu masih awal baginya.

Untuk penyelenggaraan selanjutnya, yang tak mesti di Solo, pria berambut panjang itu ingin persiapan yang lebih matang. Mulai dari teknis hingga kurasi desainer yang terlibat di dalamnya. Paling tidak, open call akan dia lakukan jauh-jauh hari supaya mendapatkan peserta yang benar-benar mumpuni.

Selain itu, Heru juga ingin ada semacam workshop bagi para desainer muda itu sebelum memeragakan karyanya di atas panggung peragaan.

“Workshop itu nantinya akan berbentuk pendampingan yang intens untuk para desainer muda yang melibatkan para desainer yang sudah berpengalaman. Selain soal desain, akan disampaikan juga filosofi di dalamnya, tradisi yang melingkupinya, hingga bagaimana peluang marketnya,” terang Heru.

Dengan begitu, tambahnya, akan lahir para desainer muda jempolan, para perajin wastra dengan darah segar, sehingga wastra, yang merupakan bagian dari tradisi Nusantara, tetap lestari dan terjaga keberadaannya.

Tetap lestari, wastra Nusantara!

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News