Find Us On Social Media :

Shahed-136, Drone Kamikaze Iran yang Diklaim Sukses 'Tembus' Israel

By Ade S, Senin, 15 April 2024 | 09:11 WIB

Drone Iran terekam memasuki wilayah Israel. Drone Kamikaze Iran, Shahed-136, gemparkan dunia dengan klaim sukses 'tembus' Israel. Ketahui spesifikasi dan kemampuannya yang mematikan!

Intisari-Online.com - Drone Kamikaze Iran, Shahed-136, kembali menjadi perbincangan hangat setelah klaim suksesnya 'menembus' wilayah udara Israel pada April 2024.

Kemampuan drone ini untuk menerjang pertahanan Israel yang kuat telah mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan pertanyaan tentang teknologi dan potensinya.

Artikel ini akan mengupas spesifikasi dan kemampuan drone Shahed-136 yang dijuluki sebagai "kamikaze" modern.

Dari desainnya yang unik hingga performanya yang mematikan, kita akan menyelami dunia teknologi drone tempur canggih ini dan memahami bagaimana drone ini dapat menimbulkan ancaman bagi musuh-musuh Iran.

Mari kita simak selengkapnya dalam artikel ini.

Spesifikasi dan Kinerja Drone Kamikaze Iran

Drone Shahed-136, yang dikembangkan oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA), merupakan sistem amunisi berkeliaran dengan kemampuan serangan presisi.

HESA adalah bagian dari Iran Aviation Industries Organization (IAIO), yang berada di bawah kendali Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Iran.

Drone ini telah digunakan oleh militer Iran sejak tahun 2021 dan juga diekspor ke Rusia, di mana ia dikenal dengan nama Geran-2 atau Geranium-2.

Drone Shahed-136 memiliki spesifikasi sebagai berikut:

Baca Juga: Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran yang Tersohor dengan Jas Sobeknya

- Berat: 200 kg

- Hulu ledak: 50 kg

- Dimensi: Panjang 3,5 meter dan lebar 2,5 meter

- Desain: Bentuk sayap delta dengan kemudi penstabil di ujungnya, dan badan pesawat yang terpusat dan menyatu dengan sayap

Kinerja drone ini didukung oleh mesin piston dua langkah empat silinder Mado MD550, yang memungkinkan drone untuk mencapai kecepatan maksimum 185 km/jam dan jangkauan hingga 2.500 km.

Mesin MD550 ini merupakan salinan dari mesin Limbach L550, yang juga diproduksi di Tiongkok.

Drone Shahed-136 diluncurkan menggunakan roket yang terletak di bawah badan pesawat, dengan sistem pod jettison yang memisahkan roket segera setelah peluncuran.

Baling-baling pendorong dua bilah yang digerakkan oleh mesin MD550 memungkinkan drone untuk bergerak maju dan melakukan serangan kamikaze terhadap targetnya.

Drone ini telah menarik perhatian internasional dan mendapatkan julukan "drone kamikaze Iran" karena kemampuannya untuk melakukan serangan mandiri dengan presisi tinggi.

Operasi Janji Sejati

Seperti diketahui, Iran melakukan serangan ke Israel melalui Operasi Janji Sejati dengan menggunakan armada drone dan rudal balistik pada malam hari tanggal 13 April 2024.

Baca Juga: Sejarah Panjang dan Rumit Hubungan Rusia-Iran, Dari Konflik kini Jadi Sekutu

Pada pagi hari tanggal 14 April 2024, Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengungkapkan bahwa serangan tersebut melibatkan peluncuran lebih dari 200 drone dan rudal, baik balistik maupun jelajah, menuju wilayah Israel.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade permusuhan sejak tahun 1979, Iran melakukan serangan langsung ke Israel.

Dikutip dari AFP, tindakan ini merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada tanggal 1 April 2024.

Menurut Laksamana Muda Daniel Hagari, serangan yang dilakukan oleh Iran ini merupakan serangan besar-besaran yang melibatkan drone pembunuh dan berbagai jenis rudal. Pernyataan ini dikutip dari sumber berita AFP.

Di sisi lain, seperti dilansir dari Tribunnews.com, Iran menyatakan bahwa serangan yang mereka lakukan telah berhasil mencapai ‘misi tercapai’.

Pasukan Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menyebutkan bahwa serangan yang menargetkan beberapa lokasi strategis, termasuk pangkalan yang berkaitan dengan serangan terhadap konsulat, telah melebihi ekspektasi.

Pujian atas keberhasilan Operasi Janji Sejati pada tanggal 14 April juga disampaikan oleh pejabat dan pihak berwenang Iran.

Serangan yang melibatkan ratusan drone dan rudal tersebut merupakan respons atas tindakan Israel di awal bulan terhadap konsulat mereka.

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dalam pernyataannya pada hari Minggu, menyampaikan bahwa operasi gabungan ini mengirimkan pesan tentang kekuatan dan dominasi kepada umat Islam, serta pesan ketakutan dan penghinaan kepada musuh-musuh kemanusiaan.

Drone Kamikaze Iran, Shahed-136, telah membuktikan kemampuannya sebagai kekuatan tempur yang patut diperhitungkan.

Keberhasilannya dalam menembus pertahanan Israel menunjukkan kemajuan teknologi persenjataan Iran dan potensi ancamannya di masa depan.

Meskipun masih terdapat perdebatan mengenai efektivitas dan moralitas penggunaan drone kamikaze, Shahed-136 telah menjadi simbol kekuatan militer Iran dan membuka pertanyaan baru tentang masa depan peperangan dan strategi pertahanan.

Baca Juga: Israel Ketar-ketir, Iran Dan Arab Saudi Kok Rujuk, Bagaimana Nasib Negara Timur Tengah Lainnya?