Find Us On Social Media :

Apa Dampak Negatif dari Ketidakmampuan untuk Berpraktik Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari?

By Ade S, Sabtu, 30 Maret 2024 | 10:03 WIB

Ilustrasi Mapalus di Minahasa. Apa dampak negatif dari ketidakmampuan untuk berpraktik gotong royong dalam kehidupan sehari-hari? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

5. Melunturkan Nilai-nilai Budaya Bangsa

Gotong royong merupakan salah satu nilai luhur budaya bangsa.

Ketidakmampuan untuk bergotong royong berarti melunturkan nilai-nilai budaya bangsa dan menggantinya dengan nilai-nilai individualisme yang negatif.

Hal ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan jati diri dan identitas bangsa.

Contoh Kasus

Di sebuah desa, terjadi perselisihan antara dua kelompok warga mengenai pembangunan jalan desa.

Kelompok pertama ingin membangun jalan dengan cara gotong royong, sedangkan kelompok kedua ingin menggunakan jasa kontraktor.

Perselisihan ini semakin memanas dan hampir memicu konflik fisik.

Solusi

Untuk mengatasi dampak negatif dari ketidakmampuan untuk berpraktik gotong royong, perlu dilakukan beberapa upaya, seperti:

* Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gotong royong melalui edukasi dan sosialisasi.

* Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok yang aktif dalam kegiatan gotong royong.

* Memasukkan materi tentang gotong royong dalam kurikulum pendidikan.

* Menyelenggarakan kegiatan gotong royong secara berkala di lingkungan tempat tinggal.

Jadi, apa dampak negatif dari ketidakmampuan untuk berpraktik gotong royong dalam kehidupan sehari-hari?

Jawabannya adalah melemahnya solidaritas, terhambatnya kemajuan, terparahnya permasalahan sosial, terpicunya konflik, dan lunturnya nilai-nilai budaya bangsa.

Mari kita jaga budaya gotong royong demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyikapi Pudarnya Kegiatan Gotong Royong?