Find Us On Social Media :

Apa Dampak Negatif dari Ketidakmampuan untuk Berpraktik Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari?

By Ade S, Sabtu, 30 Maret 2024 | 10:03 WIB

Ilustrasi Mapalus di Minahasa. Apa dampak negatif dari ketidakmampuan untuk berpraktik gotong royong dalam kehidupan sehari-hari? Temukan jawabannya dalam artikel berikut ini.

Intisari-Online.com - Di tanah air tercinta, gotong royong merupakan budaya yang telah lama mengakar dan diwariskan turun-temurun.

Namun, bayangkan jika budaya luhur ini mulai memudar dan tergantikan oleh individualisme.

Apa dampak negatif dari ketidakmampuan untuk berpraktik gotong royong dalam kehidupan sehari-hari?

Bagaimana jika rasa kepedulian terhadap sesama terkikis dan digantikan oleh sikap acuh tak acuh?

Untuk menemukan jawabannya secara lengkap, silakan simak artikel berikut ini.

Mari kita telusuri konsekuensi dari hilangnya budaya gotong royong dan bagaimana hal ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Dampak Negatif

1. Melemahkan Solidaritas dan Rasa Kepedulian

Gotong royong menumbuhkan rasa saling membantu dan kepedulian antar individu.

Tanpa gotong royong, individualisme akan merebak, memicu sikap acuh tak acuh terhadap permasalahan di sekitar.

Contohnya, ketika terjadi bencana alam, masyarakat yang tidak terbiasa gotong royong akan kesulitan untuk saling membantu dan bangkit dari musibah.

Baca Juga: 5 Tradisi Gotong Royong di Masyarakat Indonesia, Penuh Nilai Mulia