Find Us On Social Media :

Banyak Yang Belum Paham, Ternyata Begini Hukum Sikat Gigi Saat Puasa Ramadhan

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 19 Maret 2024 | 13:17 WIB

Itulah artikel yang menjelaskan tentang apa hukum sikat gigi saat puasa Ramadahan, semoga bermanfaat.

Intisari-Online.com - Rasanya tak sedikit yang bertanya perihal persoalasan yang satu ini.

Apa hukum sikat gigi saat puasa Ramadahan?

Artikel ini akan mencoba memberikan jawabannya untuk pembaca sekalian.

Terkait pertanyaan di atas, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis menjelaskan, sikat gigi tidak membatalkan puasa.

Apalagi jika itu dilakukan saat pagi hari.

"Kalau dilakukan sebelum dzuhur, hukumnya boleh, bahkan dianjurkan bagi yang ingin membersihkan mulutnya," kata Cholil, seperti dikutip Kompas.com, (13/04).

Sementara jika dilakukan setelah waktu dzuhur, sikat gigi saat puasa hukumnya menjadi makruh.

Artinya, aktivitas tersebut dianjurkan untuk ditinggalkan, tetapi tidak berdosa jika dikerjakan.

"Kalau setelah Dhuhur hukumnya makruh. Artinya tidak disukai oleh Allah, tapi tidak diancam dengan siksa," sambungnya.

Sementara jika air yang digunakan untuk berkumur ikut tertelan, maka puasa seseorang menjadi batal.

"Oleh karena itu, pada saat kita puasa, berkumur-kumur tidak boleh terlalu dalam agar tidak menelan air," ucap Cholil.

Apa yang ditulis di situs Muhammadiyah.or.id juga serupa dengan apa yang disampaikan Cholil Nafis.

Baca Juga: Bagaimanakah Hukum Puasa Setengah Hari dan Seperti Apa Pahalanya?

Sikat gigi, seperti berkumur yang tidak berlebihan, tidak membatalkan puasa.

Dasarnya adalah pada hadits berikut:

عَنْ عَامِرِ بْنِ رَبِيْعَةَ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ -صلى الله عليه وسلم- يَستَاكُ وَهُوَ صَائِمٌ مَالاَ أُحًصِيْ أَوْأَعُدُّ. (رواه البخاري)

Artinya:

Diriwayatkan dari ‘Amir bin Rabi’ah ia berkata: Saya berkali-kali melihat Rasulullah menggosok gigi ketika ia sedang puasa. [HR. Bukhari]

Masalah mulut kering saat puasa juga bisa menyebabkan bau mulut.

Namun, selain menyikat gigi, ada beberapa cara mengatasi bau mulut tersebut.

1. Membersihkan mulut setelah sahur dan buka

Menyikat gigi disebut hanya membersihkan sekitar 60 persen kotoran dari permukaan gigi dan tidak bisa menjangkau sela-sela gigi dengan optimal.

Padahal, sisa-sisa makanan yang menyelip tersebut berpotensi menyebakan bau mulut.

Jadi, kita bisa menggunakan alat seperti benang gigi untuk membantu membersihkan gigi secara lebih menyeluruh.

Selain gigi, jangan lupa untuk membersihkan lidah dan gusi. Pastikan bagian putih pada permukaan lidah dapat dibersihkan.

Sementara pada gusi, kita bisa membersihkannya menggunakan alat lembut atau jari, setidaknya selama dua menit.

2. Memerhatikan asupan makanan dan minuman

Kita dianjurkan mengunyah permen karet mentol sesaat sebelum tidur.

Selain itu, hindari mengonsumsi terlalu banyak produk susu saat sahur.

Alasannya, produk susu mengandung protein jenis tertentu yang ketika terurai dapat menyebabkan bau mulut.

Selain itu, hindari merokok, makan sehat dan seimbang, serta hindari mengonsumsi makanan beraroma kuat atau pedas.

Hindari pula asupan kafein seperti kopi, teh, cokelat, dan soda, terutama saat sahur.

3. Gunakan obat kumur

Dianjurkan berkumur menggunakan obat kumur antibakteri yang banyak dijumpai di pasaran.

4. Membersihkan gigi palsu

Bagi orang yang menggunakan gigi palsu, dianjurkan untuk membersihkannya menggunakan larutan antiseptik sesaat sebelum tidur.

Ini dilakukan agar di keesokan harinya kita tidak mendapatkan efek bau mulut ketika menjalani ibadah puasa.

5. Penuhi kebutuhan cairan

Mencegah mulut kering dan dehidrasi adalah kunci agar tidak bau mulut saat puasa.

Jadi, pastikan mengonsumsi cukup cairan pada saat buka dan sahur. Minumlah setidaknya delapan gelas atau dua liter air per hari.

Air putih adalah pilihan cairan terbaik saat puasa dan zat yang mudah diserap tubuh.

Selama puasa, aturlah pola konsumsi air putih dengan dua gelas saat membatalkan puasa, empat gelas setelah shalat magrib sampai lepas makan malam, dan dua gelas saat sahur.

Selain itu, perbanyak konsumsi juga buah-buahan dan sayur yang banyak mengandung air, serta hindari terlalu banyak minum minuman manis karena bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.

Itulah artikel yang menjelaskan tentang apa hukum sikat gigi saat puasa Ramadahan, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Untuk Yang Sudah Baligh, Apa Hukum Mimpi Basah Saat Puasa Ramadhan?