Find Us On Social Media :

Apa Penyebab Memudarnya Kegiatan Gotong Royong di Era Milenial saat Ini?

By Ade S, Minggu, 28 Januari 2024 | 13:03 WIB

Ilustrasi. Artikel ini membahas apa penyebab memudarnya kegiatan gotong royong di era milenial saat ini dan bagaimana mengembalikannya.

Intisari-Online.com - Gotong royong adalah salah satu ciri khas budaya Indonesia yang telah ada sejak zaman nenek moyang.

Namun, belakangan kegiatan gotong royong ini mulai memudar, khususnya di era milenial kini.

Lalu, apa penyebab memudarnya kegiatan gotong royong di era milenial saat ini?

Bagaimana cara mengembalikan semangat gotong royong di kalangan generasi muda?

Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian dan Manfaat Gotong Royong

Gotong royong adalah suatu bentuk kerjasama antara anggota masyarakat untuk melakukan suatu pekerjaan bersama-sama dengan tanpa mengharapkan imbalan atau balas jasa.

Biasanya gotong royong dilakukan untuk kepentingan bersama, seperti membersihkan lingkungan, membangun fasilitas umum, mengadakan acara sosial, atau membantu sesama yang sedang kesusahan.

Gotong royong sendiri diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain:

- Meningkatkan rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan solidaritas antara anggota masyarakat

- Membangun sikap saling menghargai, menghormati, dan bertanggung jawab

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Gotong Royong Fisik dan Nonfisik?

- Menumbuhkan jiwa kreatif, inovatif, dan produktif

- Menghemat biaya, waktu, dan tenaga

- Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman

- Mewujudkan kesejahteraan dan kemajuan bersama

Penyebab Memudarnya Kegiatan Gotong Royong di Era Milenial

Meskipun memiliki banyak manfaat, kegiatan gotong royong di era milenial saat ini tampak semakin memudar.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

- Globalisasi dan modernisasi yang membawa perubahan gaya hidup, pola pikir, dan nilai-nilai masyarakat.

Masyarakat menjadi lebih terbuka, dinamis, dan berorientasi pada kemajuan teknologi, tetapi juga lebih individualis, pragmatis, dan kompetitif.

Mereka cenderung lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kolektif, dan lebih mengandalkan fasilitas modern daripada kerjasama tradisional.

- Konsumtifisme, kapitalisme, dan materialisme yang menjadikan uang sebagai ukuran keberhasilan, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Baca Juga: Contoh-contoh Kegiatan Gotong Royong yang Terdapat di Lingkungan Sekitar

Masyarakat menjadi lebih boros, rakus, dan serakah dalam mengkonsumsi barang dan jasa, tanpa memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan sesama.

Mereka juga menjadi lebih korup, manipulatif, dan eksploitatif dalam mencari dan mengelola sumber daya, tanpa memperhatikan hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.

- Malas, apatis, dan kurang peduli yang membuat masyarakat enggan untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong.

Masyarakat menjadi lebih pasif, acuh, dan tidak bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan dan sosial di sekitar mereka.

Mereka juga menjadi lebih egois, sombong, dan tidak menghargai usaha dan kontribusi orang lain.

Cara Mengembalikan Semangat Gotong Royong di Kalangan Generasi Muda

Untuk mengembalikan semangat gotong royong di kalangan generasi muda, diperlukan upaya dari berbagai pihak, antara lain:

- Pemerintah yang harus memberikan dukungan, fasilitas, dan insentif bagi masyarakat yang melakukan kegiatan gotong royong.

Pemerintah juga harus memberikan contoh, edukasi, dan sosialisasi mengenai pentingnya gotong royong bagi pembangunan bangsa dan negara.

- Keluarga yang harus menanamkan nilai-nilai gotong royong sejak dini kepada anak-anak.

Keluarga juga harus memberikan teladan, bimbingan, dan motivasi kepada anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menerapkan Konsep Gotong Royong dalam Kehidupan Sehari-hari?

- Sekolah yang harus mengintegrasikan gotong royong sebagai salah satu mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, atau program pengembangan karakter.

Sekolah juga harus memberikan kesempatan, ruang, dan waktu bagi siswa untuk melakukan kegiatan gotong royong di dalam dan luar kelas, baik secara individu maupun kelompok.

- Masyarakat yang harus menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya gotong royong sebagai warisan leluhur.

Masyarakat juga harus menghidupkan, menggiatkan, dan memperluas jaringan gotong royong di antara anggota masyarakat, baik secara formal maupun informal.

Penutup

Gotong royong adalah salah satu budaya Indonesia yang harus kita jaga dan kembangkan.

Dengan gotong royong, kita bisa bersama-sama membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, mari kita sadari apa penyebab memudarnya kegiatan gotong royong di era milenial saat ini dan berusaha untuk mengatasinya.

Mari kita bangkitkan kembali semangat gotong royong di kalangan generasi muda, agar kita bisa menjadi generasi yang berkontribusi positif bagi bangsa dan negara.

Baca Juga: Apa yang Dipahami Tentang Gotong Royong? Simak Penjelasan Ini