Find Us On Social Media :

Sejarah Bank van Courant en Van Leening Perbankan Pertama yang Berdiri di Indonesia Sejak Zaman Hindi Belanda

By Afif Khoirul M, Rabu, 24 Januari 2024 | 10:10 WIB

Ilustrasi - Sejarah Bank di Indonesia sejak zaman Hindia Belanda.

Bank ini memiliki hak istimewa untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

De Javasche Bank juga memiliki tugas untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, mengatur sistem pembayaran, dan mengawasi perbankan lainnya.

Bank ini terus beroperasi hingga masa kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Pada tahun 1953, bank ini dinasionalisasi dan berganti nama menjadi Bank Indonesia, yang menjadi bank sentral Republik Indonesia hingga saat ini.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, perbankan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

Pada tahun 1946, pemerintah Indonesia mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sirkulasi pertama yang menerbitkan uang kertas dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI).

Bank ini juga berperan sebagai bank komersial yang memberikan kredit kepada sektor riil.

Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia memulai proses nasionalisasi De Javasche Bank (DJB), bank sirkulasi yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1828.

Pada tahun 1953, DJB resmi dinasionalisasi dan berganti nama menjadi Bank Indonesia (BI), yang menjadi bank sentral Republik Indonesia hingga saat ini.

BI memiliki tugas untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, mengatur sistem pembayaran, dan mengawasi perbankan lainnya.

Selain BNI dan BI, pemerintah Indonesia juga mendirikan bank-bank lain untuk mendukung pembangunan ekonomi nasional, antara lain Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada tahun 1946, Bank Tabungan Negara (BTN) pada tahun 1948, Bank Ekspor Impor Indonesia (BankExim) pada tahun 1950, dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) pada tahun 1955.

Baca Juga: Sejarah berdirinya Bank BRI Berawal Dari Nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden dan Punya Tujuan Ini