Sejarah Bank BRI, Di Luar Perkiraan Ternyata Di Kota Inilah Bank Pertama Milik Negara Itu Didirikan

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Cikal bakal Bank BRI. Artikel ini akan membahas tentang sejarah bank BRI, bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang.
Cikal bakal Bank BRI. Artikel ini akan membahas tentang sejarah bank BRI, bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang.

Intisari-Online.com -Inilah bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang: Bank Rakyat Indonesia.

Inilah sejarah bank BRI yang ternyata pertama kali didirikan di lokasi yang barangkali tidak pernah kita perkirakan.

Dilansir Kompas.com, BRI merupakan bank di Indonesia dengan jaringan terluas.

Bank ini juga menawarkan berbagai jenis pelayananperbankan yang diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Sebagai salah satu bank terbesar milik pemerintah (BUMN), BRI telah memiliki kantor cabang sampai ke tingkat kecamatan-kecamatan di seluruh Indonesia.

Bank BRI berdiri sejak tahun 1895.

Dan karena itulah bank ini menjadi bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga kini.

Dan itu artinya, bank BRI telah berusuai lebih dari satu abad.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1895.

Pendirinya adalah Raden Bei Aria Wirjaatmadja.

Ketika itu bank ini masih bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi) atau biasa disebut Bank Priayi.

Bank Priayi dibentuk untuk mengelola dana kas masjid untuk disalurkan kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana.

Kenapa diberi nama Bank Priayi karena bank ini didirikan olehpangreh praja.

Bank ini juga bertujuan membantu para priayi agar tidak jatuh pada cengkeraman rentenir.

Kantor Bank Priayi berada di Purwokerto.

Saat ini bangunannya masih dapat dijumpai di kompleks Museum Bank Rakyat Indonesia.

De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden mengalami reorganisasi dan beberapa kali berubah nama.

Pada 1897, namanya berganti menjadi De Poerwokertosche Hulpen Spaar-en Landbouw Credietbank (Bank Bantuan, Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto) atau dikenal dengan Bank Rakyat.

Bank ini berada di bawah pengawasan Asisten Residen Banyumas WPD de Wolff van Westerrode.

Setelah itu, Bank Rakyat berubah nama menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen Algemene pada 1912 dan menjadi Algemene Volkscredietbak (AVB) pada 1934.

Pada masa pendudukan Jepang, bank-bank dilarang beroperasi.

AVB diizinkan beroperasi kembali setelah berubah nama menjadi Syomin Ginko (Bank Rakyat).

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia mengubah Bank Rakyat menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1946.

Peristiwa itu menjadikan BRI sebagai bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 1960, pemerintah sempat mengubah nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani dan Nelayan (BTN) dan Nederlandsche Handels Maatschapij (NHM).

Kemudian pada 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia menjadi Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (BIUKTN).

Setelah mengalami serangkaian perubahan, berdasarkan Undang-Undang No.21 Tahun 1968, Pemerintah RI menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai Bank Umum, pada 18 Desember 1968.

Pada 1992, BRI berubah status hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992.

Selanjutnya, pada 10 November 2003, BRI menjadi Perseroan Terbuka.

Pada akhir 2022, BRI telah memiliki 449 unit kantor cabang di Indonesia dan sejumlah kantor di luar negeri, seperti di Amerika Serikat, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan.

Begitulah sejarah bank BRI, bank tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga sekarang.

Artikel Terkait