Find Us On Social Media :

Dua Alasan Mengapa Mahasiswa Saat 1966 Bergerak Memprotes Pemerintah

By Ade S, Kamis, 18 Januari 2024 | 07:03 WIB

Unjuk rasa Tritura pada tahun 1966. Apa yang mendorong mahasiswa pada 1966 untuk meprotes pemerintah? Artikel ini akan sebutkan dua alasan mengapa mahasiswa saat 1966 bergerak memprotes pemerintah.

Menurut Kompas.com, (5/5/2023), sejarah Hari Tritura dimulai ketika kondisi politik Indonesia mengalami krisis pada 1960-an.

Indonesia kehilangan dukungan dari negara-negara asing, baik dalam hal politik maupun ekonomi, karena sikapnya yang menentang neo-kolonialisme dan neo-imperialisme.

Akibatnya, inflasi meningkat hingga 600 persen. Keadaan semakin memburuk ketika terjadi Gerakan 30 September (G30S) pada 1965.

Saat itu, Partai Komunis Indonesia (PKI) yang akrab dengan Sukarno dituding sebagai dalang di balik pembunuhan tujuh jenderal TNI.

Sejak itu, politik Indonesia semakin kacau. Rakyat semakin anti-PKI dan anti-Sukarno.

Pada tahun 1966, sekelompok aktivis dan mahasiswa memutuskan untuk melakukan aksi protes besar-besaran. Mereka mengecam sikap Sukarno yang dianggap tidak peduli dengan situasi saat itu.

Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KPPI), dan kesatuan-kesatuan aksi lainnya (KABI, KASI, KAWI, KAGI) yang bergabung dalam Front Pancasila, melakukan unjuk rasa di depan gedung DPR-GR, pada 12 Januari 1966.

Mereka menuntut tiga hal, yang kemudian dikenal sebagai Tritura, yaitu:

* Pembubaran PKI* Pembersihan Kabinet Dwikora dari elemen-elemen yang terkait dengan G30S PKI* Penurunan harga

Namun, Presiden Sukarno tidak mengabulkan tiga tuntutan itu. Akibatnya, aksi demonstrasi terus berlanjut dan meluas.

Demikian artikel yang menyebutkan dua alasan mengapa mahasiswa saat 1966 bergerak memprotes pemerintah.

Semoga kita dapat menghargai dan menghormati pengorbanan mereka, serta belajar dari sejarah untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Baca Juga: Hal-hal yang Menjadi Penguatan Negara dan Kelemahan Kebijakan Orde Baru bagi Pembangunan Masyarakat Indonesia