Find Us On Social Media :

Dua Alasan Mengapa Mahasiswa Saat 1966 Bergerak Memprotes Pemerintah

By Ade S, Kamis, 18 Januari 2024 | 07:03 WIB

Unjuk rasa Tritura pada tahun 1966. Apa yang mendorong mahasiswa pada 1966 untuk meprotes pemerintah? Artikel ini akan sebutkan dua alasan mengapa mahasiswa saat 1966 bergerak memprotes pemerintah.

Intisari-Online.com - Pada 7 Januari 1966, Soe Hok Gie menulis tentang keresahan rekan-rekan sesama mahasiswa pada masa itu.

Memang apa saja keresahan mahasiswa yang 3 hari kemudian, 10 Januari 1966, mewujud menjadi Tritura?

Berikut ini Intisari akan mencoba menyebutkan dua alasan mengapa mahasiswa saat 1966 bergerak memprotes pemerintah.

Dua alasan tersebut merujuk pada tulisan Soe Hok Gie yang tercantum dalam buku yang berjudul Catatan Seorang Demonstran halaman 159 berikut ini:

Hari itu Jumat tanggal 7 Januari 1966.

Aku tiba di Fakultas Sastra kira-kira jam 11.30 dengan mengendarai jip dari Drs. Nugroho Notosusanto.

Ketika aku tiba di ruang Senat, terlihat suasana resah. Beberapa kelompok mahasiswa sedang asyik berbicara secara serius – tetapi panas – tentang kenaikan harga bus Rp200 menjadi Rp1.000.

Suasana seperti ini sudah lama kuduga, jadi tidaklah terlalu mengejutkan bagiku.

Beberapa hari yang lalu Ismid datang ke rumahku dan ceritera tentang kegelisahan yang terjadi dalam dunia mahasiswa, khususnya pembicaraan terakhir tentang situasi KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia).

Menurut Ismid, mahasiswa-mahasiswa sekarang sudah tidak tahan lagi untuk hidup karena harga-harga yang melambung setinggi langit.

Dan mereka menafsirkan bahwa politik kenaikan harga dari Pemerintah sekarang adalah usaha dari sementara Menteri untuk mengalihkan perhatian rakyat dari fokus penggayangan Gestapu/PKI menjadi soal-soal kenaikan harga.

Baca Juga: Bagaimana Akhir Masa dari Pemerintahan Orde Baru Pimpinan Soeharto?