Find Us On Social Media :

Peristiwa Perjanjian Renville Bikin PM Amir Sjarifuddin Mundur Dan Kobarkan Pemberontakan PKI Madiun 1948

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 17 Januari 2024 | 14:05 WIB

Seminggu setelah peristiwa Perjanjian Renville, Amir Sjarifuddin mundur dari jabatan Perdana Menteri. Tak lama kemudian, dia memproklamasikan pemberontakan PKI Madiun 1948.

Intisari-Online.com - Peristiwa Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948 benar-benar bikin tak puas rakyat Indonesia.

Dalam perjanjian tersebut, yang diakui oleh Belanda sebagai wilayah Indonesia hanya Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Sumatera.

Karena perjanjian itu pula Perdana Menteri Amir Sjarifuddin mundur dari jabatannya pada seminggu kemudian.

Tak hanya mundur, Amir kemudian menggelorakan perlawanan terhadap pemerintah pusat yang berbasis di Madiun, Jawa Timur.

Perlawanan itu kelak kita kenal sebagai Pemberontakan Madiun 1948.

Setelah Perjanjian Linggarjati yang tak membuah hasil bagus, Indonesia dan Belanda kembali berunding.

Tempat perundingan disepakati diadakan di sebuah kapal bernama Renville, Januari 1948.

Terkait Perjanjian Linggarjati, Indonesia menuduh Belanda mengingkari perjanjian.

Perjanjian iktu nyatanya tak membuat Belanda menghentikan operasi militernya.

Mereka bahkan bergerak ke Jawa dan Madura yang merupakan wilayah RIS.

Langkah Belanda ini dikenal dengan Agresi Militer Belanda I.

Indonesia berusaha menanganinya dengan meminta pertolongan internasional.