Find Us On Social Media :

Kisah Serangan 250 Tentara NICA di Kotawaringin Kalimantan pada 14 Januari 1946

By Afif Khoirul M, Minggu, 14 Januari 2024 | 17:15 WIB

NICA melancarkan serangan ke Kotawaringin Kalimantan Barat 14 Januari 1946.

Pertempuran

Pada tanggal 14 Januari 1946, Belanda mengirimkan lima buah kapal perang yang membawa 250 tentara NICA ke Kumai.

Tujuan Belanda adalah untuk mendarat di pelabuhan dan menduduki kota Kumai. Namun, rencana Belanda tidak berjalan mulus.

Di Kumai, terdapat pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang baru dibentuk, laskar Kalimantan yang terdiri dari pemuda-pemuda, dan barisan ulama yang bersenjatakan senapan dan bambu runcing.

Mereka dipimpin oleh Panglima Utar, seorang tokoh pejuang yang berpengalaman dalam bergerilya melawan Jepang.

Pasukan Indonesia mengetahui kedatangan kapal-kapal Belanda dan bersiap untuk menghadapi serangan.

Mereka menempati posisi-posisi strategis di sepanjang pantai dan pelabuhan. Ketika kapal-kapal Belanda mulai mendekati Kumai, pasukan Indonesia membuka tembakan.

Pertempuran sengit pun terjadi antara kedua belah pihak.

Pasukan Indonesia berhasil menghalau kapal-kapal Belanda yang tidak bisa menepi dan mendarat di Kumai.

Kapal-kapal Belanda terpaksa mundur dan meninggalkan Kumai.

Pertempuran Kumai berlangsung selama sekitar satu jam. 

Pertempuran Kumai menjadi salah satu kemenangan Indonesia dalam menghadapi agresi Belanda di Kalimantan.

Baca Juga: Aksi Heroik Dr Sulianti Saroso Selamatkan Raibuan Nyawa di Balik Peristiwa Serangan NICA 1948

Pertempuran Kumai juga menjadi bukti dari semangat juang dan patriotisme rakyat Indonesia di Kotawaringin.