Find Us On Social Media :

Sejarah Perkeretapian di Indonesia Dibangun Zaman Kolonial Belanda Gara-Gara Tanam Paksa

By Afif Khoirul M, Jumat, 5 Januari 2024 | 13:15 WIB

Ilustrasi - Sejarah perkeretapian di Indonesia.

Baca Juga: Selain Kecelakaan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya yang Tewaskan 3 Orang, Ini 5 Kecelakaan Terparah yang Pernah Terjadi di Indonesia

Pembangunan Jalur Kereta Api Pertama

Ide tentang perkeretaapian di Indonesia pertama kali diajukan oleh Kolonel J.H.R. Carel Van der Wijck pada tahun 1840.

Namun, baru pada tahun 1864, pembangunan jalur kereta api pertama di Indonesia dimulai.

Jalur kereta api pertama ini menghubungkan Semarang dengan Tanggung, sepanjang 26 km, dan dibangun oleh perusahaan swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) dengan lebar sepur 1.435 mm.

Pembangunan jalur kereta api pertama ini ditandai dengan pencangkulan pertama di Desa Kemijen oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van de Beele pada tanggal 17 Juni 1864.

Jalur kereta api ini diresmikan pada tanggal 10 Agustus 1867 dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 10 September 1867.

Jalur kereta api Semarang-Tanggung ini merupakan bagian dari rencana pembangunan jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta) yang bertujuan untuk mengangkut hasil bumi dari daerah-daerah yang menghasilkan gula, kopi, dan tembakau.

Jalur kereta api ini kemudian diperpanjang hingga mencapai Solo pada tahun 1870 dan Yogyakarta pada tahun 1872.

Pengembangan Jalur Kereta Api Selanjutnya

Setelah jalur kereta api pertama berhasil dibangun, pengembangan jalur kereta api terus berlanjut dengan pembangunan jalur-jalur baru yang menghubungkan berbagai kota di Jawa dan Sumatera.

Pada tahun 1875, pemerintah kolonial Belanda membangun jalur kereta api negara melalui perusahaan Staatsspoorwegen (SS) dengan lebar sepur 1.067 mm.