Find Us On Social Media :

Kisah Heroik Tentara Indonesia yang Menolak Mundur dari Jakarta atas Perintah NICA dan Sekutu

By Afif Khoirul M, Sabtu, 23 Desember 2023 | 13:50 WIB

Ilustrasi - Kedatangan Pasukan NICA ke Indonesia

Peristiwa ini memicu pertempuran besar antara rakyat Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo dengan pasukan NICA dan Sekutu yang disebut sebagai Pertempuran Surabaya.

Pertempuran ini berlangsung selama sebulan, dari 27 Oktober hingga 20 November 1945, dan menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.

Pertempuran Surabaya menjadi salah satu peristiwa heroik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Selain di Surabaya, pertempuran antara rakyat Indonesia dengan NICA dan Sekutu juga terjadi di berbagai daerah lain, seperti Medan, Bandung, Semarang, dan Yogyakarta.

Di Jakarta, rakyat Indonesia juga tidak tinggal diam menghadapi ancaman NICA dan Sekutu.

Mereka bersiap-siap untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan segala cara.

Salah satu contoh kisah heroik tentara Indonesia yang menolak mundur dari Jakarta atas perintah NICA dan Sekutu adalah kisah Letnan Kolonel Soeharto, yang kemudian menjadi Presiden Republik Indonesia ke-2.

Pada saat itu, Soeharto menjabat sebagai Komandan Brigade X/Wehrkreise III yang bertanggung jawab atas pertahanan Jakarta.

Pada 21 Juli 1947, NICA dan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran terhadap Jakarta yang disebut sebagai Agresi Militer Belanda I.

Serangan ini bertujuan untuk menguasai ibu kota Indonesia dan menangkap para pemimpinnya, termasuk Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.

Soeharto bersama pasukannya berjuang dengan gigih untuk menghalau serangan NICA dan Sekutu.

Baca Juga: Bukan Dari Kutub Utara Tapi Dari Turki, Inilah Sejarah Sinterklas, Di Jerman Diidentikkan Dengan Dewa Odin