Find Us On Social Media :

Kisah Heroik Tentara Indonesia yang Menolak Mundur dari Jakarta atas Perintah NICA dan Sekutu

By Afif Khoirul M, Sabtu, 23 Desember 2023 | 13:50 WIB

Ilustrasi - Kedatangan Pasukan NICA ke Indonesia

Mereka berhasil mempertahankan beberapa pos penting di Jakarta, seperti Lapangan Merdeka, Istana Merdeka, dan Stasiun Gambir.

Mereka juga berhasil menggagalkan upaya NICA dan Sekutu untuk menembus pertahanan di Jalan Gajah Mada, Jalan Hayam Wuruk, dan Jalan Veteran.

Namun, karena kalah jumlah dan persenjataan, Soeharto mendapat perintah dari atasannya, Mayor Jenderal Sudirman, untuk mundur dari Jakarta dan bergabung dengan pasukan lain di Yogyakarta.

Perintah ini diberikan untuk menghindari korban yang lebih besar dan untuk menyelamatkan para pemimpin Indonesia yang akan dievakuasi ke Yogyakarta.

Soeharto tidak serta-merta menuruti perintah tersebut. Ia merasa bertanggung jawab untuk mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.

Ia juga tidak mau meninggalkan rakyat Jakarta yang masih berjuang melawan NICA dan Sekutu.

Kemudian memutuskan untuk tetap bertahan di Jakarta dan melanjutkan perlawanan.

Soeharto kemudian membagi pasukannya menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama dipimpin oleh Mayor Isdiman yang bertugas untuk mengawal para pemimpin Indonesia dan pasukan lain yang akan mundur ke Yogyakarta.

Kelompok kedua dipimpin oleh Soeharto sendiri yang bertugas untuk tetap berada di Jakarta dan mengadakan gerilya.

Soeharto dan pasukannya berhasil menyusup ke Jakarta dan bersembunyi di berbagai tempat, seperti rumah-rumah penduduk, masjid, gereja, dan sekolah.

Baca Juga: Serangan Udara Inggris di Cicadas 21 Desember 1945, Ini Fakta dan Data di Baliknya

Mereka melakukan serangan-serangan mendadak terhadap NICA dan Sekutu yang menguasai Jakarta.

Mereka juga membantu rakyat Jakarta yang masih berjuang dengan memberikan bantuan logistik, senjata, dan informasi.

Soeharto dan pasukannya berhasil bertahan di Jakarta selama beberapa bulan.

Mereka menunjukkan semangat juang yang tinggi dan tidak kenal menyerah.

Mereka menjadi inspirasi dan harapan bagi rakyat Indonesia yang masih berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Kisah heroik Soeharto dan pasukannya ini menjadi salah satu bukti bahwa rakyat Indonesia tidak pernah takut menghadapi NICA dan Sekutu yang ingin menghancurkan kemerdekaan Indonesia.

Kisah ini juga menjadi salah satu saksi sejarah bahwa Jakarta adalah ibu kota Indonesia yang tidak pernah jatuh ke tangan penjajah.