Find Us On Social Media :

Kisah Heroik Tentara Indonesia yang Menolak Mundur dari Jakarta atas Perintah NICA dan Sekutu

By Afif Khoirul M, Sabtu, 23 Desember 2023 | 13:50 WIB

Ilustrasi - Kedatangan Pasukan NICA ke Indonesia

Intisari-online.com - Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, namun Belanda tidak mengakui kemerdekaan tersebut.

Belanda berusaha untuk mengembalikan kekuasaan kolonialnya di Indonesia dengan dibantu oleh Sekutu.

Yaitu pasukan Inggris yang datang ke Indonesia untuk melucuti tentara Jepang yang telah menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945.

Belanda membentuk badan pemerintahan sipil yang disebut NICA (Netherland Indies Civil Administration) yang bertugas sebagai penghubung antara pemerintah Belanda dengan komando tertinggi Sekutu di Pasifik Barat Daya yang dipimpin oleh Jenderal Douglas MacArthur.

NICA dan pemerintah Belanda telah menyepakati bahwa jika nanti Indonesia berhasil direbut oleh pasukan Sekutu dari tangan Jepang, maka Indonesia akan diserahkan kepada NICA.

NICA dan Sekutu mendarat di Jakarta pada 29 September 1945 dan disambut dengan baik oleh rakyat Indonesia yang menganggap mereka sebagai pembawa perdamaian.

Namun, setelah diketahui bahwa kedatangan Sekutu diikuti oleh NICA, maka respon rakyat Indonesia berubah menjadi tidak baik.

Rakyat Indonesia menyadari bahwa NICA datang untuk menggagalkan kemerdekaan Indonesia dan menindas rakyat.

NICA juga berusaha mempersenjatai kembali tentara Kerajaan Belanda (KNIL) yang ditawan oleh Jepang dan melakukan provokasi yang memicu kerusuhan.

Salah satu provokasi yang paling terkenal adalah pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) di Surabaya pada 19 Oktober 1945.

Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya yang kemudian menyerbu hotel tersebut dan menurunkan bendera Belanda.

Baca Juga: Debat Cawapres Viral Di Media Sosial, Ini Sejarah Debat Capres-cawapres Di Indonesia