Find Us On Social Media :

Mengenal 5 Perusahaan Batu Bara Terbesar di Kalimantan, Siapa Paling Cuan?

By Afif Khoirul M, Jumat, 1 Desember 2023 | 09:45 WIB

Ilustrasi - Batu bara milik Indonesia.

AI menghasilkan batu bara dengan merek dagang Envirocoal, yang memiliki kandungan abu dan belerang yang rendah, serta nilai kalori yang tinggi.

AI didirikan pada tahun 1982 oleh Enadimsa, yang sama dengan pendiri KPC.

Pada tahun 1992, AI diambil alih oleh konsorsium yang dipimpin oleh Edwin Soeryadjaya dan Garibaldi Thohir, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama dan Direktur Utama ADRO.

Pada tahun 2022, AI memiliki kepemilikan saham sebesar 87,5% oleh ADRO, 7,5% oleh Mitsui Coal Holdings, dan 5% oleh Mitsubishi Corporation.

AI mengekspor sebagian besar batu baranya ke pasar Asia, seperti China, India, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Filipina.

AI juga memasok batu bara ke PLN dan sejumlah pembangkit listrik swasta di Indonesia.

Selain itu, AI juga mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2 x 1000 MW di Kalimantan Selatan, yang dikenal sebagai proyek Bhimasena Power Indonesia (BPI).

Pada tahun 2022, AI mencatatkan produksi batu bara sebesar 54,5 juta ton, turun 3,4% dari tahun sebelumnya.

Penjualan batu bara AI juga menurun 4,4% menjadi 54,8 juta ton.

Laba bersih AI mencapai US$ 1,1 miliar, naik 12,8% dari tahun sebelumnya.

3. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU)

PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) adalah perusahaan publik yang bergerak di bidang pertambangan, perdagangan, perkebunan, konstruksi, real estat, pertanian, percetakan, industri, transportasi, dan jasa.