Find Us On Social Media :

Ketika Belanda Tuduh Indonesia Langgar Gencatan Senjata, di Balik Peristiwa Agresi Militer Belanda I

By Afif Khoirul M, Kamis, 2 November 2023 | 18:30 WIB

Agresi Militer Belanda I ketika Yogyakarta direbut Belanda.

Resolusi ini juga menunjuk sebuah komisi yang bernama Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Australia, Belgia, dan Amerika Serikat untuk mengawasi pelaksanaan gencatan senjata.

Dampak Agresi Militer Belanda I

Agresi Militer Belanda I memiliki dampak yang signifikan bagi Indonesia dan Belanda, baik dalam hal politik, ekonomi, maupun sosial.

Baca Juga: Peristiwa Uang Indonesia Pertama Kali Dicetak dan Diedarkan Pada 30 Oktober 1946 Sebagai Simbol Kedaulatan Negara

Berikut adalah beberapa dampak dari Agresi Militer Belanda I:

- Politik: Agresi Militer Belanda I menarik perhatian dunia internasional terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Banyak negara-negara yang menyatakan dukungan dan simpati kepada Indonesia, seperti India, Pakistan, Mesir, Cekoslowakia, Polandia, Yugoslavia, dan Uni Soviet.

Agresi Militer Belanda I juga memperkuat kesadaran nasional dan persatuan bangsa Indonesia dalam menghadapi musuh bersama.

Agresi Militer Belanda I juga memicu terjadinya perpecahan politik di dalam negeri Belanda antara pihak-pihak yang pro dan kontra terhadap kebijakan kolonialisme Belanda di Indonesia.

- Ekonomi: Agresi Militer Belanda I menyebabkan kerusakan yang besar bagi infrastruktur dan sumber daya alam di Indonesia.

Banyak jembatan, jalan raya, gedung-gedung, pabrik-pabrik, ladang-ladang, dan tambang-tambang yang hancur akibat serangan-serangan udara dan darat dari Belanda.

Agresi Militer Belanda I juga mengganggu aktivitas perdagangan dan produksi di Indonesia.

Agresi Militer Belanda I juga menimbulkan beban keuangan yang berat bagi Belanda.

Menurut perkiraan, biaya perang yang dikeluarkan oleh Belanda selama Agresi Militer Belanda I mencapai sekitar 1 miliar gulden, atau setara dengan sekitar 14 triliun rupiah saat ini.

- Sosial: Agresi Militer Belanda I menelan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.

Menurut data resmi dari pemerintah Republik Indonesia, jumlah korban jiwa dari pihak Indonesia akibat Agresi Militer Belanda I adalah sekitar 6.000 orang tewas dan 14.000 orang luka-luka.

Sementara itu, menurut data resmi dari pemerintah Kerajaan Belanda, jumlah korban jiwa dari pihak Belanda akibat Agresi Militer Belanda I adalah sekitar 650 orang tewas dan 1.200 orang luka-luka.

Agresi Militer Belanda I juga menyebabkan banyak pengungsi dan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, atau harta benda akibat perang.