Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah mendengar tentang Kerajaan Kutai?
Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan Hindu yang paling awal di Nusantara.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui sejarah Kerajaan Kutai, mulai dari asal-usulnya, pemerintahannya, hingga runtuhnya.
Anda juga akan melihat bagaimana pengaruh Hindu, India, dan Cina membentuk kebudayaan dan peradaban Kerajaan Kutai.
Jadi, jangan lewatkan artikel ini jika Anda ingin menambah wawasan Anda tentang sejarah Nusantara.
Awal berdiri
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tidak ada kepastian tentang kapan Kerajaan Kutai didirikan.
Berdasarkan dugaan para ahli, Kerajaan Kutai sudah eksis sejak abad ke-5. Bukti adanya kerajaan ini adalah penemuan huruf pranagri yang berasal dari India Selatan.
Selain itu, ada juga tujuh buah Yupa (prasasti berbentuk tiang batu) yang menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta dari India yang telah menganut Hindu.
Yupa memiliki tiga peranan penting, yaitu sebagai prasasti, tiang pengorbanan hewan untuk ritual keagamaan, dan simbol kemegahan raja.
Baca Juga: 7 Peninggalan Kerajaan Kutai, Ada Saksi Kesengsemnya Pangeran Cina pada Putri Nusantara
Kerajaan Kutai merupakan nama yang dipakai untuk menyebut kerajaan tertua di Nusantara. Nama ini diambil dari Kabupaten Kutai, tempat ditemukannya prasasti.
Kerajaan Kutai memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas, mencakup hampir seluruh Kalimantan Timur.
Pemerintahan Kerajaan Kutai
Pengaruh Hindu yang masuk ke Kalimantan Timur membawa perubahan besar dalam sistem pemerintahan. Dari bentuk kesukuan menjadi kerajaan dengan pemimpinnya yang disebut raja.
Raja terhebat Kerajaan Kutai adalah Mulawarman. Mulawarman merupakan anak dari Aswawarman dan Aswawarman adalah anak dari Kudungga.
Dalam Yupa, Aswawarman dikenal sebagai Dewa Matahari dan pendiri dinasti raja. Saat itu Aswawarman telah beragama Hindu dan dihormati sebagai keluarga.
Raja Kudungga adalah raja pertama Kerajaan Kutai. Namun ada yang berpendapat bahwa pada zaman pemerintahan Raja Kudungga, Hindu baru mulai masuk ke daerah itu.
Bahwa Kudungga saat itu masih berstatus sebagai kepala suku bukan raja.
Raja yang berlatar belakang Hindu di Kerajaan Kutai adalah Aswawarman.
Oleh karena itu Raja Aswawarman disebut sebagai pendiri Kerajaan Kutai dan mendapat gelar Wangsakerta. Wangsakerta berarti pembina keluarga.
Pada masa pemerintahan Mulawarman, pengaruh bahasa Sansekerta sangat kuat. Mulawarman adalah raja teragung dari Kerajaan Kutai.
Baca Juga: Bagaimana Kondisi Kerajaan Kutai Ketika Dipimpin oleh Raja Mulawarman?
Di bawah Raja Mulawarman, Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaan. Wilayah kekuasaannya meluas hampir ke seluruh Kalimantan Timur.
Rakyat pada zaman pemerintahan Raja Mulawarman hidup makmur dan sejahtera.
Runtuhnya Kerajaan Kutai
Menurut situs Pemerintah Kutai Kartanegara, pada abad ke-14 di Muara Sungai Mahakam tepatnya di jahitan layar muncul sebuah kerajaan bernama Kutai Kertanegara.
Raja pertama Kerajaan Kutai Kertanagara adalah Adji Betara Agung Dewa Sakti.
Pada saat itu, Islam telah menjadi kekuatan politik di Kalimantan Timur, dan Islam masuk ke Kutai Kertanegara pada masa raja Adji Mahkota pada 1525 Masehi.
Islam masuk dan berkembang di Kutai berkat jasa dua ulama terkenal yaitu Syekh Abdul Qodir Khatib Tunggal yang bergelar Datuk Ri Bandang dan Datuk Ri Tiro yang bergelar Tuanku Tunggang Parangan.
Pada abad ke-17 ketika pemerintahan dipegang oleh Adji Pangeran Sinum Panji Mendapa berhasil mengalahkan Kerajaan Kutai yang di Muara Kaman.
Saat itu Kerajaan Kutai dipimpin Raja Dermasetia yang gugur dalam pertempuran tersebut.
Kemudian kedua kerajaan itu bersatu dengan nama Kerajaan Kutai Negara Ing Martadipura.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebenarnya adalah kelanjutan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Demikianlah artikel tentang sejarah Kerajaan Kutai. Semoga artikel ini bermanfaat dan menarik bagi Anda.